Pasien Covid-19 Keluhkan Kurangnya Fasilitas Ruang Isolasi RS Paru Bondowoso

  • Whatsapp


BONDOWOSO, beritalima.com – Pasien Covid-19 di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, mengeluhkan pelayanan saat ada di ruang isolasi. Khususnya di Klinik Paru yang ada di Pancoran.


Sebagaimana diakui oleh Kepala Desa Grujugan Kidul Kecamatan Grujugan Bondowoso, Nawawi. Ia mengatakan, bahwa saat menjenguk warganya yang lagi diisolasi. Warga tersebut mengeluh terkait fasilitas di ruang isolasi.

Bacaan Lainnya


“Warga saya menjawab, jangankan televisi, kipas angin saja tidak ada. Ternyata di tempat ruang isolasi warga saya yang kena Covid malah nggak ada TV dan kipas anginnya,” paparnya.


Kondisi yang demikian kata dia, berbanding terbalik saat ada penilaian Kampung Tangguh Covid-19. Dimana dalam penilaiannya, di ruang isolasi diwajibkan ada TV untuk memberikan hiburan pada pasien.


“Saat kami ikut Kampung Tangguh kemarin, karena di ruang isolasi tak ada TV. Relawan dimarahi sama petugas dari kabupaten,” sesalnya.


Pihaknya berharap, jika terdapat warga yang dinyatakan positif terpapar Covid-19, maka perawatan dan kondisi ruang isolasi harus benar-benar dipersiapkan. 


Dihubungi terpisah, Plt. Direktur RSUD Koesnadi Bondowoso, Yus Priyatna mengatakan, bahwa pelayanan isolasi untuk pasien Corona hanya menyediakan kelas 3.
“Sedangkan untuk ruangan yang terdapat TV dan kipas untuk kelas 2 ke atas. Pasien Covid itu tidak ada kelasnya. Semua kelas 3,” jelasnya.


Menurutnya, ruang isolasi di rumah sakit berbeda dengan kampung tangguh yang dikelola warga. “Kalau rumah sakit beda pelayanannya, karena memang sebagai tempat perawatan,” lanjutnya.


Meski ruang isolasi di Rumah Sakit tidak ada TV dan kipas angin, kata dia, pasien diperbolehkan untuk membawa handphone sebagai media hiburan. “Jadi kalau mau bawa kipas ya silahkan minta bawakan keluarga,” imbuhnya. (*/Rois) 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait