BELITUNG,BERITALIMA.COM – Pelayanan merupakan salah satu tombak untuk memperoleh kepuasan bagi pejabat pemerintah sebagai pelayan publik.
Namun hal ini tidak dijadikan sebagai acuan yang positif bagi dokter-dokter yang bekerja di rumah sakit umum daerah kabupaten Belitung.
Kemarin, Seorang masyarakat awam yang kecewa akan pelayan RSUD H.Marsidi. Judono mengumbar kemarahan dan kekesalannya ke media sosial, Hal ini membuat dirinya berurusan dengan aparat penegak hukum.
Menurutnya, Dirinya melakukan itu dikarenakan Dokter umum di RSUD tersebut bersikap arogan, serta kurang sigap saat melayani dirinya yang mengantar orang tuanya untuk berobat.
“Saya kesal, dokter itu seperti arogan, saya kurang di pedulikan, saat saya datang dirinya duduk – duduk seperti tidak menanggapi saya,”ucap pria yang tinggal di Jalan Jendral Sudirman, Tanjung pandan itu.
Menurutnya, dirinya ingin mengadukan hal ini kepada direktur rumah sakit, namun tidak mempunyai jalur. Akibatnya, dirinya mengumbar kekesalannya ke beberapa group media sosial.
“Sudah aku kirim ke group, seperti forum loker,FJB dan IKMB, aku masukin foto dan tulisan, biar orang tau gimana pelayanan itu,”ucap dirinya, kepada wartawan Beritalima.com. Jumat (03/03/17).
Namun tidak lama kemudian, pria tersebut mendapat panggilan dari Polres Belitung, hal ini terjadi dikarenakan dokter tersebut (Franky) melaporkan dirinya atas tindakan yang dilakukan olehnya.
“Aku di panggil ke Polres Belitung, katanya dokter yang aku kirim fotonya ke group melapor, jadi aku datang, dan di suruh berdamai dengan membuat perjanjian,” ceritanya.
Terkait hal ini, Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Belitung angkat bicara, Bahwa hal itu merupakan mis komunikasi antara keluarga pasien dengan dokter yang bertugas saat itu di UGD.
“Itu mis komunikasi saja, sudah diselesaikan, memang terkadang etika harus kita kedepankan,apalagi itu dengan pasien,hubungan antar sesama manusia harus saling menghormati,”ucap Rudi Hartono, kepada Beritalima.com, sabtu (04/03/17).
Menurutnya, itu tidak perlu terulang lagi memang tidak mudah merubah etika, disinilah fungsi dari dewan untuk mengontrol.
“Disinilah pungsi dewan untuk mengontrol,bagian pelayanan rumah sakit juga sudah memasang nomor sms pelayan,yang langsung masuk kebagian pelayanan dan langsung di kelola dari bagian pelayanan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, RSUD yang sudah terkreditasi seperti RSUD H Marsidi Judono ini selalu melakukan pelatihan pelayanan 3 hingga 4 kali dalam satu tahun.
“Ada 3 sampai 4 kali pelatihan yang di lakukan secara Reguler oleh pihak rumah sakit,itu agar para pegawai rumah sakit bisa semangkin baik dalam melayani pasien,” tutupnya.
Terkait hal ini Direktur dan Dokter RSUD Marsidi Judono masih dalam masih dalam usaha konfirmasi.(dodi)