BANGKALAN, beritalima.com | Informasi berkembang kurang sedap di masyarakat Kwanyar, khusus nya di desa Pesanggrahan dusun Bujur, menurut beberapa narasumber yang didapat, Salah satu pasien Rawat inap beberapa hari yang lalu saat opname kehilangan 2 Hand Pone (HP) sekaligus, yaitu milik pasien M seorang janda dan anaknya yang berstatus seorang yatim, karna di tinggal ayahanda tercintanya.
Ironisnya, saat pasien dan penunggu tertidur, setelah bangun begitu terkejut melihat HP nya tidak ada,” lho mana HP ku dan HP ibu? Lalu saya tanya perawat yang jaga terang anak remaja.
‘ setelah ada kejadian ini, kami langsung di suruh pulang biar tidak menambah permasalahan, padahal kondisi ibu belum optimal, cerita narasumber pada awak media ini.
Anehnya lagi, menurut cerita keluarga pasien, ruangan VIP itu tidak ada keluarga pasien yang masuk, karna 1 kamar hanya ada 1 pasien, dan yang bisa masuk hanya petugas, apakah ada maling atau memang ada oknum yang berjiwa maling, pihak Kepala Puskesmas harus mengusut tuntas hal ini, supaya tidak terjadi pada keluarga pasien yang lain.
Menurut informasi awak medìa ini, baru – baru ini puskesmas kwanyar telah di resmikan oleh bupati Bangkalan RH Abdul Latif Imron, wajar jika di lengkapi dengan Camera CCTV karna menelah anggaran Milyaran rupiah, nampaknya mendapat sorotan dari aktivis pegiat korupsi.
Dewan Pembina Komite Mahasiswa Anti Korupsi,” Taufiq bin Hawam, S.H, M.H, mengatakan, ” jika fasilitas CCTV itu memang di sediakan di setiap ruangan mengapa tidak berfungsi? Bukankan kementerian Kesehatan Sudah gelontorkan dana Milyaran untuk Renovasi Puskesmas Kwanyar, jika inventarisnya ini tidak berfungsi ada apa?, ini perlu kami pertanyakan, ” terang politikus partai Nasdem itu.
Nampaknya Kepala Puskesmas ( Kapus,red) Muhammad Toha, ditanya soal masalah kehilangan HP milik pasien dan keluarganya,
Kapus Mohammad Toha saat di konfirmasi diruang kerjanya
mengatakan, ” iya benar tapi sudah kami selesaikan, dengan pihak keluarganya, menurut anak buah saya ( Muzammil, red) keluarga pasien tidak menuntut ganti rugi, akan tetapi lanjut nya, kami tetap bertanggung jawab untuk memberikan uang ganti 750.000,00, ” tegasnya (20/5).
Salah satu tokoh Masyarakat Kwanyar, M. Suli mengatakan, ” ini sudah diluar batas, tega.- teganya orang sakit di ambil HP nya, apalagi ruangan itu kan steril dari orang yang tidak berkepentingan, kok bisa ? Tanyanya, bukannya di luar ruangan itu ada petugas yang jaga, masak tidur semua, sehingga Maling bisa masuk ke ruangan, anehnya hanya ruangan itu yang kehilangan HP, jangan ada pembiaraan, ditengah Pandemi COVID -19 ini, pemerintah sedang fokus memberikan bantuan pada Masyarakat, malah masyarakat harus kegilangan HP nya di Ruang Perawatan, ini harus ditindak tegas, imbuhnya.
Dewan Penasehat LSM Basmala Bangkalan Selatan, Bang Joe, menilai,” Puskesmas Kwanyar itu, akan di jadikan akreditasnya sudah di tingkatkan dari sisi pelayan, kalau ada oknum atau petugas yang berkedok ‘Maling’ bagaimana nantinya, jadi tingkat keamanan nya masih perlu di tingakatkan lagi, apalagi dalam ruangan itu ada camera, jika tidak aktif ada apa, puskesmas itu kan baru ini di ronovasi dengan biaya Milyaran Rupiah dari DAK Afirmasi Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2019,” ini perlu di pertanyakan, lanjutnya lagi, Pemda harus ambil tindakan tegas , pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pemda Bangkalan, H. Sudibyo belum memberikan klarifikasi maslah ini.( AH)