JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (Gugus Tugas Nasional) mencatat penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per hari ini Sabtu (27/6) totalnya menjadi 52.812 setelah ada penambahan sebanyak 1.385 orang. Kemudian untuk pasien sembuh menjadi 21.909 setelah ada penambahan sebanyak 576 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal menjadi 2.720 dengan penambahan 37.
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 21.589 pada hari sebelumnya, Jumat (26/6) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 753.370. Adapun uji pemeriksaan tersebut dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 121 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 101 laboratorium dan laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 259 lab.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 9.662 dan jumlah yang akumulatifnya adalah 449.569. Dari pemeriksaan keseluruhan, didapatkan penambahan kasus positif per hari ini sebanyak 1.385 dan negatif 8.277 sehingga secara akumulasi menjadi positif 52.812 dan negatif 396.757.
“Kita dapatkan penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.385 orang, sehingga kemudian totalnya menjadi 52.812 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (27/6).
Menurut Yuri, angka ini tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, melainkan ada beberapa wilayah yang memiliki kasus penambahan dengan jumlah tinggi, namun ada beberapa yang tidak sama sekali melaporkan adanya penambahan kasus positif.
“Kalau kita perhatikan sebaran dan kami tadi sudah melaksanakan rekonsiliasi dengan beberapa daerah yang pertama kasus yang terbanyak melaporkan hari ini adalah Jawa Timur, dengan penambahan kasus sebanyak 277 kasus baru dan 190 sembuh,” kata Yuri.
“Kemudian, DKI Jakarta 203 kasus dan 68 sembuh. Jawa Tengah 197 kasus baru dan 22 sembuh. Sulawesi Selatan, 146 kasus baru dan 41 kasus sembuh. Kemudian, Bali 106 kasus dan 21 sembuh,” imbuhnya.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari Jawa Timur 11.178, DKI Jakarta 10.994, Sulawesi Selatan 4.615, Jawa Tengah 3.294 dan Jawa Barat 3.064.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 5.610 disusul Jawa Timur sebanyak 3.619, Sulawesi Selatan 1.658, Jawa Barat 1.513, Jawa Tengah 1.052 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 21.909 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Gugus Tugas Nasional merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 77 kasus, Bali 1.369 kasus, Banten 1.432 kasus, Bangka Belitung 149 kasus, Bengkulu 125 kasus, Yogyakarta 304 kasus.
Selanjutnya di Jambi 117 kasus, Kalimantan Barat 321 kasus, Kalimantan Timur 494 kasus, Kalimantan Tengah 822 kasus, Kalimantan Selatan 2.930 kasus, dan Kalimantan Utara 201 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 291 kasus, Nusa Tenggara Barat 1.163 kasus, Sumatera Selatan 1.950 kasus, Sumatera Barat 722 kasus, Sulawesi Utara 1.039 kasus, Sumatera Utara 1.447 kasus, dan Sulawesi Tenggara 343 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 184 kasus, Lampung 188 kasus, Riau 223 kasus, Maluku Utara 698 kasus, Maluku 705 kasus, Papua Barat 234 kasus, Papua 1.670 kasus, Sulawesi Barat 112 kasus, Nusa Tenggara Timur 113 kasus dan Gorontalo 243 kasus.
Total untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 40.541 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.522 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 448 kabupaten/kota di Tanah Air.