BANGKALAN, Beritalima.com- Passing grade yang ditentukan pada seleksi CPNS 2018 dinilai terlalu tinggi. Sehingga membuat peserta seleksi CPNS mengalami kesulitan untuk mencapai passing grade tersebut.
Hal itu diungkapkan Moh. Ghufron selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kabupaten Bangkalan saat pelaksanaan tes CPNS di Gedung Merdeka Bangkalan. Jum’at (16/11/2018).
Menurut dia, selain passing grade terlalu tinggi soal-soal yang diujikan juga terlalu sulit. “Kita sepakat kalau sistemnya ini bagus, tidak ada istilah yang namanya lewat pintu belakang, tapi passing gradenya ini terlalu tinggi,” ujarnya.
Ghufron mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada tim pengawas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) saat mengunjungi pelaksanaan tes CPNS di daerahnya.
“Tadi sudah saya katakan kepada tim pengawas Menpan-RB bahwa passing gradenya terlalu tinggi,” ucapnya.
Disamping itu, pihaknya juga meminta agar pembuatan soal tes CPNS melibatkan panitia daerah, agar mengetahui keadaan dan kemampuan daerah masing-masing. “Dan passing gradenya supaya bisa diturunkan, itu yang kami minta,” tuturnya.
Karena passing grade yang terlalu tinggi, kata dia, akan berdampak terhadap tidak terpenuhinya kuota CPNS. “Kami minta agar passing gradenya disesuaikan dengan daerah masing-masing,” tandasnya.
Kabupaten Bangkalan pada penerimaan CPNS tahun ini mendapatkan kuota sebanyak 418 formasi, terdiri dari jalur khusus dan jalur umum. Namun, hingga hari terakhir pelaksanaan tes CPNS hanya terdapat 130 peserta yang lulus passing grade.
“Yang lulus ya itu, kita tidak berbicara kuota tapi kita bicara passing grade,” tutupnya. (Rus)