PAMEKASAN, beritalima.com | Untuk memastikan alat generator oksigen rumah sakit (RS) yang ada di wilayah Kab. Pamekasan dalam kondisi baik dan aman, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyempatkan diri meninjau 2 RS di kabupaten setempat. Dua RS tersebut yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Noer dan RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, Kamis (15/7).
RSUD milik Pemprov Jatim dan Pemkab Pamekasan itu dikunjungi Wagub Emil Elestianto Dardak untuk mengetahui kondisi alat generator oksigennya. Apakah alat pemberian dari Kementerian Kesehatan RI itu berfungsi baik dan aman. Kepastian itu dirasa perlu mengingat kebutuhan oksigen di masa lonjakan kasus pandemi Covid-19 di Jatim saat ini semakin tinggi.
Wagub Emil Elestianto Dardak menyampaikan, alat konsentrator oksigen yang terpasang di 2 RS di Kab. Pamekasan tersebut sangat membantu kebutuhan oksigen di tengah keterbatasan supply relatif terhadap lonjakan kasus Covid-19.
“Oleh karena itu kami bersyukur bahwa ternyata alat ini berfungsi dengan baik dan bisa benar-benar menurunkan beban kebutuhan oksigen liquid, yang mana tadi kita juga sudah meninjau oksigen Liquid nya,” jelas Emil.
Cara kerja dari regenerator oksigen itu sendiri, sebut Emil, ialah mengubah udara biasa menjadi oksigen yang dibutuhkan para pasien tanpa menggunakan liquid. Untuk menunjang kebutuhan pasien di 2 RS tersebut, dirinya berharap dapat memanfaatkan liquid dari PT. Samator dengan kapasitas 6.000 meter kubik.
Mantan Bupati Trenggalek ini pun mengapresiasi gerak cepat RSUD Muhammad Noer dan RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Emil berharap, dengan adanya alat tersebut, sebanyak 60 % kapasitas RS yang telah terkonversi menjadi layanan isolasi Covid-19 dapat berjalan maksimal.
“Memang kemarin sempat ada sedikit kendala isolasi tekanan negatif. Tetapi mudah-mudahan dalam waktu 20 hari ke depan maksimal isolasi tekanan negatif ini bisa efektif untuk menampung 4 pasien yang di ICU,” katanya.
Lebih lanjut, Emil menyebutkan, regenerator oksigen tersebut menjadi inovasi di tengah keterbatasan listrik di Kab. Pamekasan. Dirinya pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meninjau dan memastikan keefektivan alat tersebut.
“Termasuk menganalisa terkait kelayakan terhadap alat filter oksigen,” ujarnya.
Emil menyebut, alat tersebut juga digunakan untuk jangka panjang. Karena, pengadaannya membutuhkan setidaknya 2 setengah bulan.
“Jadi tidak bisa mengatasi masalah jangka pendek. Tetapi kita juga tidak ingin kemudian dibuat menyesal kenapa dulu nggak pesan ya, karena takutnya kasus ini kita masih belum tahu. Namun kita optimis,” ujar Emil.
Disisi lain, Wagub Emil juga mengapresiasi adanya fasilitas bagi pasien ibu hamil yang terkena Covid-19. Dari kapasitas tersebut, hingga saat ini, RSU Muhammad Noer Pamekasan telah menampung dan merawat sebanyak 60 % pasien Covid-19. Emil berharap, dengan adanya regenerator oksigen tersebut, dapat menjadi jujukan untuk membantu pasien Covid-19 di Kab. Pamekasan dan sekitarnya, utamanya di Pulau Madura.
“Kami melihat pentingnya rumah sakit rujukan regional di wilayah Madura. Saat ini di tanah eks Dinas Pertanian sedang diuruk untuk persiapan pembangunan rumah sakit regional sesuai dengan komitmen Ibu gubernur dan saya, Jatim sehat. Kita ingin di Madura ada rumah sakit rujukan provinsi yang bisa melayani masyarakat baik dari Sampang dari Sumenep bahkan Bangkalan yang mendekati sampai seperti Blega. Harapannya ada fasilitas yang semakin baik kedepannya,” terang Emil.
Sementara kondisi di RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan sendiri saat ini memiliki 2 unit regenerator oksigen. Dengan jumlah itu, diharapkan dapat mengakomodir oksigen sebanyak 89 pasien. Termasuk untuk mengakomodir 90 kapasitas tempat tidur dan 15 pasien Covid-19 yang dirawat di halaman RS setempat.
“Di tenda pun bisa diberi bantuan oksigen dengan mengandalkan alat yang tadi kita lihat. ini adalah satu teknologi yang sangat bermanfaat yang mudah-mudahan tentunya berjalan terus dengan baik, sehingga bisa benar-benar membantu pengobatan,” kata Emil.
Dengan adanya 2 unit regenator oksigen di RSUD Pamekasan ini, setidaknya dalam sehari mampu mengasilkan 840 ribu liter. Jika dikonversikan maka menghasilkan 140 tabung berukuran besar.
Emil pun menambahkan, dengan memastikan regenerator oksigen tersebut berjalan dengan baik, dapat menjadi landasan untuk mempersiapkan bagi RS lain di Jawa Timur.
“Saya berharap ini bisa segera di lakukan telaah, setelah itu tidak lama-lama memastikan kebutuhan rumah sakit lain dengan adanya regenerator oksigen ini,” pungkas Emil.
Rencananya, hasil peninjauan di 2 RS di Kab. Pamekasaan tersebut akan disampaikan ke pemerintah pusat. Emil pun tetap berharap agar masyarakat di wilayah Madura tetap dan terus meningkatkan protokol kesehatan (prokes).
“Pamekasan ini juga harus berhati-hati ya, sekarang memang kasusnya belum sampai sebanyak seperti di wilayah Surabaya dan Malang Raya. Tapi jangan sampai bertambah, karena tidak akan cukup kalau dari hulu tidak terjadi pengurangan kasus,” tegas Emil.(*)