Pasutri di Pamekasan Dapat Bantuan Uang Tunai Puluhan Juta dari Said Abdullah

  • Whatsapp
Umamah saat menerima bantuan dari PDI-P yang diwakilkan kepada Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pamekasan, Nadi Mulyadi dan Ketua SAI (Said Abdullah Institute) Pamekasan Taufadi.Sabtu (04/09/2021),siang.

PAMEKASAN, Beritalima.com|Sepasang Suami Istri dikejutkan dengan kedatangan tim dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) ke rumahnya yang beralamatkan di Dusun Pademawu Daja, Desa Jambringin, Kecamatan Proppo Kabupaten. Pamekasan (Ke barat Pasar Proppo).

Diketahui Pasutri tersebut memiliki nama Umamah(26) dan Malut(31), mempunyai seorang dua putri imut, mungil dan lucu. Kemudian pada hari Sabtu (04/09/2021), siang menerima bantuan berupa uang tunai sebesar Rp.10.000.000(Sepuluh Juta Rupiah).

Berdasarkan informasi yang dihimpun beritalima.com, berawal dari ketua Banggar DPR RI dan sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah terketuk hatinya dan juga beliau memang mempunyai jiwa sosial yang tinggi saat melihat foto kondisi keluarga pasutri. Ketika itu beliau juga melihat foto bagi-bagi nasi kotak di daerah tersebut.

“Lalu beliau meminta Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pamekasan, Nadi Mulyadi dan Ketua SAI (Said Abdullah Institute) Pamekasan Taufadi untuk mengantarkan bantuan sosial berupa uang tunai Rp 10.000.000 dan sembako kepada keluarga tersebut,”ucap Moch Zaini(Werwer), kepada Beritalima.com. Sabtu(04/09/2021),sore.

Terpisah pada kesempatan itu Said Abdullah, juga menitip salam kepada penerima bantuan, untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Dan bantuan mudah-mudahan bisa meringankan kebutuhan keluarga besarnya.

“Ini salah satu bentuk kepedulian MH said Abdullah. Beliau ingin membantu meringankan beban hidup mereka supaya lebih layak dan sama rata dengan orang lain yang ekonominya di atas rata-rata. Semoga ini bermanfaat,” terang Nadi Mulyadi yang dibenarkan oleh Taufadi yang juga datang bersama-sama ke rumah pasutri.

Umamah menuturkan bahwa suaminya adalah seorang pencari barang rongsokan/barang bekas di daerah Madiun, yang pendapatannya sehari-hari tidak menentu.

Bahkan kata Umamah, semenjak pandemi covid-19, suaminya tidak bisa dipastikan penghasilannya. Biasanya setiap setengah bulan sekali dikirimi dua ratus ribu rupiah (Rp.200.000,00).

“Sedangkan untuk kondisi dan saat ini karena lagi tidak normal seringkali tidak mendapatkan kiriman uang. Suaminya kalau pulang kampung setiap hari Raya dan kalau ada kepentingan keluarga, seperti manten,”jelasnya.

Oleh karenanya untuk menambah/mencukupi kebutuhan sehari-harinya Ibu Umamah tersebut sehari-hari membantu ibunya berjualan dedak/katul di pasar Proppo.(An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait