Pasutri Korban Ritual Pantai Selatan Jember, Tinggalkan Lima Anak

  • Whatsapp
Didampingi Dandim 0824 Jember, Bupati Hendy serahkan bantuan korban ritual pantai selatan (beritalima.com/istimewa)
Didampingi Dandim 0824 Jember, Bupati Hendy serahkan bantuan korban ritual pantai selatan (beritalima.com/istimewa)

JEMBER, beritalima.com | Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang menjadi korban, saat ritual di Pantai Selatan Jember meninggalkan lima anaknya.

Pasutri bernama Syaiful (35) dan Sri Wahyuni (30) tersebut terseret ombak di Pantai Payangan Ambulu Jember bersama dengan 22 temannya, Minggu dinihari (13/2/2022) sekitar pukul 00.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Salah satu saudaranya, Edo mengungkapkan, dirinya maupun tetangganya tidak mengetahui ritual yang diikuti oleh kedua saudaranya tersebut. Yang dia tahu, dalam 2 bulan terakhir ini saudaranya mengikuti kegiatan pengajian.

“Biasanya anaknya yang besar dibawa, anaknya yang lain dititipkan ke saudaranya. Cuma tadi malam, semua anaknya ditinggal dalam satu rumah, dan tidak ada yang dibawa atau dititipkan ke saudaranya seperti biasanya,” jelas Edo.

“Anaknya 5 semua, yang pertama usia 15 tahun, yang kedua 12 tahun, yang ketiga 10 tahun, yang ke 4 umur 5 tahun dan yang terakhir masih 3 tahun,” sambungnya.

Sepulang dari menjenguk korban di Puskesmas Ambulu, Bupati Jember H.Hendy Siswanto mendatangi rumah duka pasutri di Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.

Bahkan, saat berada dirumahnya, Bupati melihat kelima anak dari korban ritual pantai selatan tersebut.

Bahkan tidak canggung, anaknya yang paling kecil tidak merasakan duka. Anak kecil tersebut, nampak bermain didepan Bupati Jember.

Bupati Jember tidak kuasa menahan haru, saat melihat anak korban yang masih berusia 3 tahun, bermain dengan kakaknya didepannya.

“Ini tadi kami memberikan bantuan dan sejumlah uang, untuk keperluan anak-anak korban. Ada 4 anaknya dan 1 lagi merupakan anak angkat. Saya kagum meski dalam kondisi seperti ini, almarhum dan almarhumah masih peduli terhadap sesama,” ujar Bupati.

Bupati juga memastikan, anak-anak korban yang saat ini semuanya menjadi yatim piatu, terpenuhi kebutuhannya dan tidak terlantar.

“Tadi kami cek, ternyata yang bersangkutan masuk dalam PKH, dan anak-anaknya juga mendapatkan KIP,” sebutnya.

“Jadi data sudah ada, selama ini sudah mendapat bantuan. Iya tinggal nambahi saja bantuannya, karena saat ini mereka menjadi tanggung jawab kita semua,” pungkasnya. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait