TORAJA UTARA-beritalima.com-Mangkraknya pembangunan Patung Salib Raksasa,yang diketahui menelan anggaran secara bertahap 12 milyar,anggaran cukup fantastis.
Anggaran diketahui dari Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan (Sul-Sel) anggaran shering dengan Pemerintah Pusat Dan Daerah,pembangunan Patung tersebut diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisman ke Toraja Utara,utamanya wisata religi sebagai objek wisata baru.
Tapi sayang,bangunan habiskan anggaran milyaran rupiah,namun bangunan patung Salib Raksasa itu,penyelesaiannya tak rampung-rampung hingga menimbulkan kesan proyek tersebut tak jauh beda sebagai proyek “mercusuar” ,hingga berbagai asumsi muncul di tengah-tengah masyarakat Toraja Utara.
Dari hasil penelusuran wartawan ini,terkait mangkraknya bangunan yang bakal menjadi ikon kota Rantepao tersebut,seperti penuturan mantan Dinas Pariwisata Kabupaten Toraja Utara pada tahun 2013,Marthen Matuka,SH,MH,saat memberikan penjelasan terkait bangunan patung Salib itu,mereka menjelaskan,tahun 2013 patung itu dianggarkan dari APBD sebesar 10 milyar.
“Proyek tersebut masa kami menjabat Kadis Pariwisata proyek patung Salib dikerjakan sesuai bestek dan RAB nya,pun pembayaran proyek itu dibayar sesuai dengan PHO nya.Jadi,proyek ini kan didanai secara bertahap.Memang penyelesaian proyek tersebut perlu kejelasan,sehingga asas manfaatnya jelas,”kata Marthen Metuka,Selasa (9/8) saat disambangi media ini.
Sementara ditempat terpisah belum lama ini,Kepala Badan Pengelola Keuangan Anggaran Daerah (BPKAD) Kabupaten Toraja Utara,Firdaus Rimbata,SE,MM,menyebutkan ada 4 item pelaksanaan proyek tersebut belum dikerjakan oleh rekanan.Firdaus tidak menyebutkan secara rinci 4 item yang belum dikerjakan oleh rekanan.
Akibatnya rekanan itu,dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)diberikan pilihan oleh BPK,mengembalikan sisa dana proyek itu atau menyelesaikannya.”Tapi kenyataannya rekanan tersebut tidak memiliki niat baik hingga saat ini belum ada tindakan mereka,”kunci Firdaus.(Gede Siwa)