Pawai Budaya – Prosesi Kolosal Adipati Arya Wiraraja Semarakkan Hari Jadi Sumenep ke -748

  • Whatsapp
Penyerahan petaka oleh Adipati Arya Wiraraja kepada Bupati Sumenep, DR. KH. A. Busyro Karim, MSi

SUMENEP, beritaLima – Dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kabupaten Sumenep ke 748, dinas Pariwisata, kebudayaan, Pemuda dan Olahraga – Diparbudpora Sumenep menggelar Pawai budaya dan prosesi Arya Wiraraja secara kolosal pada minggu (29/ 10/ 2017) didepan Masjid Jamik Sumenep.

Pada acara drama Kolosal tersebut menceritakan awal mula Songennep dan kisah tentang Arya Wiraraja dilantik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269, kemudian dijadikan sebuah awal terbentuknya Kabupaten Sumenep. Selama dipimpin oleh Arya Wiraja, Kabupaten yang berada di ujung timur pulau garam Madura ini mengalami banyak kemajuan. Arya Wiraraja yang merupakan pakar penasehat dan mengatur strategi ini, analisanya cukup tajam dan terarah, bahkan banyak orang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun atau pada era kekinian yaitu tokoh Supranatural.

Pawai budaya dan prosesi Adipati Arya Wiraraja dihadiri Wakil bupati Sumenep, Deputi bidang Pemasaran Wisata Nusantara Kementrian Pariwisata RI, Ketua Forum silaturahmi Keraton Nusantara Sultan Sepuh IV Cirebon, dan Pimpinan OPD serta ribuan masyarakat yang turut menyaksikan peristiwa sakral tersebut

Setelah Arya Wiraraja meninggalkan Songennep, kerajaan dan kekuasaannya diserahkan kepada saudaranya Arya Bangah yang keratonnya di Batuputih pindah ke Banasare. Kemudian Arya Bangah diganti oleh anaknya bernama Arya Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung.

Selanjutnya Arya Danurwendo diganti oleh anaknya bernama Arya asparati, terus diganti pula oleh anaknya bernama Panembahan Djoharsari dan kekuasaannya dipindahkan kepada anaknya bernama Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu, Kecamatan Ambunten. Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang kemudian pindah ke Desa Baragung, Kecamatan Guluk-guluk.

Dalam acara tersebut tampak hadir Bupati Sumenep, Wabup, Deputi bidang Pemasaran wisata nusantara kementrian pariwisata RI, Ketua Forum silaturahmi Keraton Nusantara Sultan Sepuh IV Cirebon, dan Pimpinan OPD.

“Atas nama pemerintah kabupaten sumenep, saya menyampaikan selamat hari jadi ke-748 kepada seluruh masyarakat Sumenep, kita harus bersyukur, betapa kita telah dianugerahi potensi dan warisan sejarah yang mencerminkan keagungan sumenep pada masanya,” Ujar Bupati Sumenep. DR. KH. A. Busyro Karim, MSi. Dalam sambutannya.
Bupati juga menyampaikan, saat ini kabupaten sumenep telah berusia 748 tahun, berdirinya kabupaten Sumenep tidak lepas dari peristiwa 748 tahun silam, momen diangkatnya arya wiraraja menjadi adipati pertama kabupaten Sumenep tanggal 31 oktober 1269. Sejak tahun 1269, Sumenep berdiri dengan bentuk kerajaan baru pada tahun 1929 berubah menjadi Kabupaten sampai saat ini, Sumenep pernah dipimpin 35 raja dan 15 Bupati.

“Peran kabupaten Sumenep dalam mendukung tegaknya NKRI tidak bisa diragukan lagi. sejarah kebesaran bangsa indonesia, salah satunya karena berdirinya kerajaan majapahit. dan tokoh penting dibalik berdirinya kerajaan majapahit adalah adipati pertama sumenep yaitu Arya Wiraraja,” Jelasnya.

Bupati juga menyampaikan, saat ini kabupaten sumenep telah berusia 748 tahun, berdirinya kabupaten Sumenep tidak lepas dari peristiwa 748 tahun silam, momen diangkatnya arya wiraraja menjadi adipati pertama kabupaten Sumenep tanggal 31 oktober 1269. Sejak tahun 1269, Sumenep berdiri dengan bentuk kerajaan baru pada tahun 1929 berubah menjadi kabupaten. Sampai saat ini, Sumenep telah pernah dipimpin 35 raja dan 15 bupati.

“Peran kabupaten Sumenep dalam mendukung tegaknya NKRI tidak bisa diragukan lagi. sejarah kebesaran bangsa indonesia, salah satunya karena berdirinya kerajaan majapahit. dan tokoh penting dibalik berdirinya kerajaan majapahit adalah adipati pertama sumenep Arya Wiraraja,” Jelasnya.

Menurut Bupati, Pawai budaya ini sangat penting untuk meneladani sekaligus meneruskan jejak langkah para pendahulu kabupaten sumenep, khususnya kepada generasi muda, betapa sejarah kabupaten sumenep penuh nilai, baik nilai religius, nilai karakter dan nilai kemajuan.

“Sejarah patut dikenang. sebab, barang siapa yang tidak mengetahui sejarah daerahnya, bagaimana mungkin ikut membangun daerahnya,” Tambahnya.

Sementara Pawai budaya dan Drama Kolosal pada Peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep ini ditutup dengan pawai budaya yang diikuti seluruh SKPD, Kecamatan, pelajar dan mahasiswa.

(An)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *