Pawintenan OSIS Rangkaian Perayaan Saraswati dan Piodalan Pura Sekolah SMP PGRI 2 Denpasar

  • Whatsapp

DENPASAR, beritalima.com – Ratusan siswa-siswi di SMP PGRI 2 Denpasar mengikuti Perayaan Hari Saraswati yang dirangkai dengan Piodalan di Pura Sekolah dengan melakukan persembahyangan bersama. Selain itu, dalam upacara yang dipuput oleh Ida Pedanda Gde Bajing, juga diisi dengan pawintenan pengurus OSIS.

Menurut Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, I Gede Wenten Aryasuda mengatakan, dalam mempersiapkan pelaksanaan piodalan sekolah dan hari raya Saraswati, siswa juga membuat sesaji.

“Peringatan hari raya saraswati sekaligus untuk mengasah ketrampilan siswa membuat berbagai macam sesajian. Ini langsung dihaturkan di pura sekolah,” jelas Gede Wenten Aryasuda, Sabtu, 21 Januari 2017.

Dengan membuat aneka sesaji, ditambahkan Aryasuda, dapat menjadi pelajaran bagi siswa. Pengetahuan, menurut Aryasuda, adalah bekal bagi siswa dalam mengarungi setiap jaman.

Bekal kemampuan itu untuk membedakan baik dan buruk, sehingga pengaruh yang kurang baik dapat ditepis dan tidak menjadi batu sandungan untuk meraih kesuksesan.

“Dengan melaksanakan upacara hari Saraswati diharapkan siswa selalu ingat bahwa ilmu dan wawasan merupakan anugerah dari Tuhan,” jelasnya.

Sebelum Saraswati, tepatnya di tanggal 19 Januari 2017, dikatakan Kepala Sekolah yang juga Ketua PGRI Provinsi Bali, pihaknya melakukan persembahyangan ke berbagai Pura Kayangan Jagat, yakni; Pura Pulaki, Melanting, Uluwatu, Tanah Kilap, Candi Narmada serta Pura Kayangan Tiga, Pura Puseh, Desa, Dalem di Desa Sumerta Denpasar.

“Kita melakukan persembahyangan mendak pakulung ke Pura Kayangan Jagat yang ada di Buleleng, Badung dan Denpasar, serta Pura Kayangan Tiga di Desa Sumerta Denpasar,” paparnya.

Selain upacara tersebut, pihak sekolah juga menggelar kegiatan lomba membuat sarana upakara yang merupakan tradisi di sekolah ini.

Adapun lomba tersebut, yakni; lomba membuat Pejati yang bertujuan agar siswa-siswi ada persembahan ke Pura Sekolah sebagai wujud pemberitahuan bahwa anak-anak sudah melaksanakan srada bhakti di sekolah, Lomba membuat Kuangen sebagai bentuk perwujudan bhakti yang tulus ikhlas kepada Ida Sang Whidi Wasa dan lomba membuat Canang yang merupakan sarana persembahyangan.

Dengan pelaksaan hari Saraswati ini, pihak sekolah berharap dapat membentuk siswa-siswi berkarakter serta memahami tugas dan pokok sebagai seorang siswa.

Dewi Saraswati, bagi umat Hindu di Bali diyakini sebagai manifestasi Tuhan yang digambarkan sebagai dewi cantik bertangan empat. Empat tangan itu memegang alat musik, buku, ganitri dan bunga teratai. (yn/dr)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *