GRESIK,beritalima.com. Sebagai upaya menyatukan pemikiran demi kemaslahatan umat serta menantisipasi paham radikalisme yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik mengadakan kegiatan ‘Ngaji Bareng bersama KH Robbach Maksum di kantor setempat, Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo , Gresik, Jawa Timur pada Minggu sore (11/6/2017).
Salah satu Pengurus PCNU Gresik, Sholahudin, menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan momentum yang tepat untuk memberikan motivasi kepada kalangan muda (NU), untuk memikirkan strategi perjuangan dakwah di masyarakat . Hal tersebut dianggap relevan mengingat ancaman faham radikalisme yang kian menggurus kalangan anak muda.
“ Kegiatan ini merupakan spirit dan momentum yang tepat terutama teman-teman muda khususnya. Anak muda (NU) perlu memikirkan strategi berjuang dakwah dimasyarakat,” ujar pria yang juga wakil ketua DPRD Gresik tersebut. (12/6/2017)
Lebih jauh, Sholahudin berharap, kegiatan tersebut tidak hanya mampu memberikan motivasi dan memikirkan strategi perjuangan bagi anak muda (NU) , Namun sudah waktunya mereka berperan dan berkontribusi ditengah-tengah masyarakat, sebab, sebagian masyarakat yang masih awam akan ilmu agama, mudah sekali tersusupi paham radikalisme. Paham tersebut menurutnya bertentangan dengan ajaran Islam dan tradisi NU yang dikenal moderat.
“Anak muda harus tampil kembali diruang publik ditengah-tengah terkoyaknya kebhinekaan. sekarang ini perang peradaban, perang pemikiran . Nah!, kontribusi pemikiran anak-anak NU, kader kader muda NU dibutuhkan. Ditengah pemahaman agama yang sempit cenderung radikal,” tambahnya. (12/6/2017)
Tidak lupa, Sholahudin juga mengkritik kader muda NU yang dianggapnya apatis terhadap tradisi pemikiran NU. Untuk itu, kegiatan ngaji bareng ini, adalah wadah dimana orang tua ( Pengurus PCNU) dan kader muda (Ansor, IPNU-IPPNU, PMII), ini, dipertemukan. karena otokritik terhadap gerakkan dan metode kalangan kader muda NU juga kadang butuh diluruskan.
“Sudah terlalu lama kita ini tidur , terutama anak-anak muda. disatu sisi juga secara internal untuk melakukan evaluasi , otokritik terhadap gerakan atau metode yang dilakukan anak muda sekarang,” imbuhnya. (12/6/2017)
Dari informasi ngaji bareng tersebut rencananya akan dilangsungkan sebulan sekali. Sedang KH Robbach Maksum, didapuk menjadi pengasuh. Kenapa KH Robbach Maksum, Sholahudin berpandangan, sosok KH Robbah Maksum dianggap tepat karena adalah merupakan simbol orang tua yang bisa mengayomi seluruh kalangan warga NU secara struktural maupun kultural dan mampu mendorong kalangan kader muda untuk selalu progresif dalam memperjuangkan tradisi pemikiran NU.
‘Ngaji Bareng’ Kenapa Kiai Robbach, saya kira penting beliau sebagai salah satu tokoh baik strukutural maupun kultural utamanya, itu merupakan sebuah magnet, sebagai simbol untuk mendorong bagi teman-teman muda ini untuk kembali menjadi progresif,” pungkasnya. (Ron)