PDB Pertanian Naik, Johan: Pemerintahan Jokowi Harus Perhatikan Nasib Petani

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Dalam kondisi wabah virus Corona (Covid-19) melanda dunia dimana kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat terganggu, Indonesia sebagai negara agraris seharusnya mendapatkan keuntungan, terutama para petani.

Hal tersebut diakui anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil I Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Johan Rosihan ST. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan positif yang dialam pertanian selama kuartal II tahun ini, padahal sektor lain mengalami pertumbuhan negatif.

Sektor pertanian meningkat paling tinggi, termasuk nilai ekspor yang meningkat. Namun, hal tersebut tidak diikuti kesejahteraan petani kalau dilihat dari indikator kesejahteraan. Itu tampak dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang terus menurun pada saat ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Atas situasi ini, Johan mendesak Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar lebih fokus memperhatikan nasib petani serta membuat orientasi pembangunan pertanian ke arah perbaikan kesejahteraan petani. “NTP merupakan indikator kesejahteraan petani, semakin tinggi NTP relatif semakin sejahtera tingkat kehidupan petani,” ujar Johan.

Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengurai NTP yang selalu mengalami penurunan pada bulan yang sama dibandingkan tahun sebelumnya. “Contohnya Juli 2020 NTP nasional 100,09 yang jauh lebih rendah dibandingkan NTP Juli tahun lalu yang 102,63. Perbandingan ini menunjukkan indikator penurunan tingkat kesejahteraan petani karena menggunakan tahun dasar yang sama,” urai Johan.

Jadi, lanjut Johan, Pemerintah harus betul-betul mengerti mengapa kondisi petani semakin memprihatinkan pada saat sektor pertanian telah menunjukkan pertumbuhan positif pada masa pandemi ini ketika pertumbuhan ekonomi kita minus 5,32 persen.

Politisi ini ingin menekankan pada pemerintah bahwa hakikat dari pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sektor pertanian, dan saat ini telah terbukti pertanian memiliki peranan besar untuk menyelamatkan kondisi perekonomian bangsa kita.

Indikator keberhasilan pemerintah ke depan tidak hanya ditentukan oleh peningkatan produksi namun juga ditentukan oleh peningkatan pendapatan petani yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Tingkat kesejahteraan petani meningkat apabila daya beli pendapatan dari usaha tani meningkat.

Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa tersebut mengingatkan pemerintah, dalam kondisi ekonomi di ambang resesi ini, penting kebijakan pertanian untuk menjaga stabilitas harga petani pada tingkat yang sesuai serta meningkatkan daya beli petani dan pendapatan rumah tangga petani.

Johan menjelaskan, Juli 2020 telah terjadi penurunan indeks konsumsi rumah tangga di Indonesia 0,13 persen yang disebabkan turunnya indeks kelompok pengeluaran makanan dan minuman.

“Jadi dengan situasi ini, kebijakan ekonomi pertanian yang diterapkan harus menggairahkan kelangsungan usaha tani dan peningkatan produksi pertanian yang bermuara pada terciptanya kesejahteraan petani,” demikian H Johan Rosihan ST. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait