JAKARTA, Beritalima.com– Usaha Gubernur Jawa Tengah. Ganjar Pranowo untuk maju sebagai capres-cawapres pada pemilu yang dijadwalkan Komisi II bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Pebruari 2024 melalui kendaraan PDIP sudah tertutup.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP yang juga Ketua Fraksi partai Banteng Moncong Putih di DPR RI itu, Utut Adianto mempersilakan Ganjar maju dari partai lain kalau memang berniat maju pada Pilpres 2024. Sebelumnya, hal serupa sudah disampaikan Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto. “Kalau Ganjar mau maju nyapres dipersilakan dari partai lain,” kata anggota Komisi VII DPR RI itu.
Ya, pernyataan lugas dari kedua pembantu Megawati Soekarnoputri di PDIP itu menyiratkan, PDIP tidak memasukkan Ganjar dalam rencana pencapresan 2024,” kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jakarta, Muhammad Jamiluddin Ritonga ketika bincang-bincang dengan Beritalima.com di Jakarta, Rabu (16/6) pagi.
Menurut bapak dua putra yang akrab disapa Jamil tersebut, Ganjar hanya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah sebaiknya-baiknya.
Bahkan petinggi PDIP tidak silau dengan capaian elektabilitas Ganjar. Bagi mereka Ganjar sama saja dengan kader lain yang sedang diberi tugas partai. “Ganjar paling tinggi hanya menjadi menteri,” kata politisi senior PDIP, Effendi Simbolon.
Karena itu, mereka tidak khawatir kehilangan Ganjar dengan mempersilahkan pindah ke partai lain kalau mau nyapres. “Ganjar seharusnya sudah menangkap sinyal itu lebih terang benderang. PDIP telah menutup peluang baginya untuk nyapres,” jelas Jamil.
Sekarang, Ganjar yang elektabilitasnya jauh meninggalkan kandidat capres-cawapres PDIP seperti Puan Maharani maupun Tri Rismaharini termasuk Mega, apalagi Gibran yang mulai disebut-sebut juga mau dimajukan tinggal memilih tetap bertahan di PDIP atau pindah partai lain.
Kalau bertahan, Ganjar harus jadi ‘anak manis’ di PDIP dengan meninggalkan semua hingar bingat pencapresan. Ia hanya melaksanakan tugasnya sebagai petugas partai.”Kalau tetap ingin nyapres, Ganjar segera mencari perahu baru. Cukup banyak perahu yang mau menampung Ganjar, kader potensial tetapi tidak punya darah biru,” demikian Muhammad Jamiluddin Ritonga. (akhir) .