PDIP: Usulan Pemindahan Ibu Kota Palestina Bentuk Ketidakadilan Baru

  • Whatsapp
Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDI Perjuangan memberikan sambutan pada acara Deklarasi Forum Kyai dan Santri Nusantara (FKSN) di Rumah Aspirasi Rakyat 01 Jl. Proklamasi 46 Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/02/2019). Foto: RAR/GusDin.

JAKARTA, beritalima.com- PDI Perjuangan terus mendorong pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif yang berpihak pada perdamaian dunia guna menghapuskan berbagai bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Dunia saat ini sedang menghadapi krisis. Ketegangan di Timur Tengah seperti persoalan di Yaman, Suriah, Irak, dan juga ketegangan antara Arab Saudi dan Turki. Demikian halnya persoalan di Laut China Selatan, konflik perbatasan Tiongkok dengan India, serta berbagai persoalan di Afrika dan Amerika Latin,” kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto.

Situasi ini, menurutnya, memerlukan kepemimpinan Indonesia sebagaimana terjadi ketika diselenggarakan Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok dan Conference of the New Emerging Forces.

“Itulah outward looking yang menunjukkan spirit kepemimpinan Indonesia, karena cara pandang Pancasila sebagai weltanschauung (ideologi,red) dunia, lanjutnya.

Namun, saat ini energi bangsa banyak terkuras ke dalam, penuh hiruk pikuk tentang siapa dapat apa. Maka saatnya energi positif bangsa harus digelorakan, dan berbagai persoalan dalam negeri secepatnya diselesaikan. Agar Indonesia bisa kembali menjalankan tanggung jawabnya melalui sikap outward looking tersebut.

“Sebab di tengah berbagai sikap dan tindakan elite yang terlalu melihat ke dalam, energi bangsa terkuras dan melupakan tanggung jawab Indonesia bagi dunia, paparnya.

“Lihat saja persoalan Palestina. Kini ada proposal baru untuk memindahkan Ibukota Palestina ke Abu Dis, menggantikan Yerusalem. PDI Perjuangan tidak setuju dengan usulan tsb karena justru hadir sebagai bentuk ketidakadilan baru. Sikap Partai konsisten dengan apa yang sudah diperjuangkan Bung Karno untuk memerjuangkan kemerdekaan Palestina sebenar-benarnya sebagai buah dari spirit Dasa Sila Bandung,” tandasnya.

“Saatnya energi positif bangsa kita kedepankan. Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, harus dibumikan bagi peningkatan kedaulatan dan keberdikarian bangsa, serta bertindak keluar secara aktif dalam membangun peradaban dunia,” pungkasnya. (Red).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait