Malang Kabupaten, beritalima.com– Puluhan warga yang mengatas namakan Aliansi Masyarakat Desa Ngenep Kecamatan Karangploso, meluruk kantor desanya. Mereka melakukan unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap kinerja Kepala Desa Ngenep. Yang dinilai sewenang wenang dalam memecat perangkatnya.
“Sebenarnya demo hari ini tidak ingin terjadi jika aspirasi di Kecamatan kemarin didengar oleh pihak kecamatan, dan kami tidak menghendaki pemimpin desa yang arogansi kepada masyarakatnya, yaitu terkait pemberhentian 3 kasun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,” ujar Ahmad Rizal koordinator aksi, kepada awak media, Kamis (28/02.
Rizal juga meminta ke pihak Kecamatan untuk tidak melaksanakan penjaringan kaur atau kasun di Desa Ngenep, Karena disinyalir yang dicalonkan merupakan tatanan Kades.
“Penjaringan kaur dan kasun yang baru, sebagai pengganti diduga ada intervensi dari Kades, untuk itu pihak kecamatan kami minta jangan menyetujuinya,” katanya.
Namun menurut Niti Kepala desa Ngenep menyampaikan bahwa masalah pemberhentian Kasun sudah melalui prosedur. Pasalnya ketiga perangkat tersebut terindikasi melakukan tindak pidana dengan menggunakan uang PTSL yang mana harus diserahkan ke panitia namun digunakan sendiri. Pada akhirnya, Kades bersama panitia bermusyawarah dengan lembaga Desa terkait penggunaan uang PTSL tersebut.
“Karena ada yang tidak mengakui, dan sudah ada peringatan, pertama yaitu menggunakan surat bermaterai dan kedua melalui lisan, namun selama proses peringatan, serta ketiga kasun ini sudah jarang masuk ke kantor, akhirnya kita juga melalui perundingan dengan RT/RW terkait permasalahan Kasun ini,” terang Niti.
Dalam aksi unjuk rasa itu, Kantor desa Ngenep diluruk oleh warga tiga dusun, Tumpangrejo, Mojosari, Ngenep Krajan, sekitar 25 orang dengan membawa kendaran pick up, Truck, Jeep Feroza, dan juga menggunakan Sound system.
Karena Mediasi masih belum menemukan Mufakat/titik temu, maka mediasi akan dilanjutkan kembali di Polres Malang antara tanggal 5 atau 6 Maret dengan menghadirkan semua pihak terkait. Untuk menemukan inti dari tuntutan peserta aksi yang sudah tersampaikan. [Lum/Red]