Menurutnya, masyarakat Aceh sudah merasakan berbagai musibah dan ditambah lagi dengan musibah kenaikan harga barang di bulam Ramadhan, padaha harga minyak di pasaran sudah melonjak turun kenapa harga 9 bahan pokok melonjak Naik di Aceh.
Ini yang sangat kita khawatirkan kepada masyarakat yang dibawah gais kemiskinan, hal ini sangan terasa, apalagi ini bulan Ramdhan, dan ditambahlagi hari Raya yang sedang di ambang pintu.
Arifin,mengharapkan kepada semua pedagang yang ada di Aceh jangan menaikah harga barang dengan suka suka, ini berakibat, kalau kita sidak ada temuan tentang hal itu kami tidak segan segan untuk mengambil kebijakan.
Disegi uang di Aceh pada masa Tsunami dan ditambah Dana Otsus bagi masyarakat yang mendapatkan itu tidak masalah, tetapi yang kita sayangkan hari ini pada mareka yang tidak dapat dana tersebut, kalau harga barang dipasar melambung tinggi sangat terasa,’’ Ujar Arifin.
Dengan ada hal hal seperti Itu, makanya pemerintah melakukan Pasar Murah di berbagai Daerah yang ada di Aceh, kemaren sebelum Ramadhan kita sudah lakukan Pasar murah di 11 Kota, dan hari ini kita akan lakukan lagi pasar murah di 12 Kota yang ada di Aceh.
Kita melakukan ini untuk membantu masyarakat yang Ekonominya rendah, kita lakukan ini tidak ada setiap hari, mungin kita lakukan di Aceh per Triulan, supaya masyarakat yang Ekonominya lemah bisa menikmati.
Dia juga mengharapkan kepada pedangang Gas Lpiji 3 kg tidak dijual di atas 20 ribu, kalau ada yang jual diatas 20 ribu itu bertentangan dengan ketentuan, kita akan lakukan sidak pada kios kios yang ada jual Lpiji di Aceh.
Ketika kami sidak nanti ada kedapatan kios atau toko yang menjual gas 3 kg itu diatas 20 ribu harus berurusan dengan hukum, dikarenakan kios kios tersebut tidak diperbolehkan menjual Gas, sedangkan Gas boleh dijual dipangkalan sendiri yang sudah terdaftar pada pertamina.
Gas tidak boleh dijual oleh masyarakat yang tidak ada Izin, dikarenakan yang jual gas itu harus mendapat Izin dari yang bersangkutan’’ yaitu pertamina, Tuturnya,’’(**)