TRENGGALEK, beritalima.com
Dengan semakin meluasnya pandemi virus Corona di hampir seluruh wilayah Indonesia, akhirnya banyak pula akibat yang dirasakan oleh masyarakat terutama kelompok miskin dan pekerja informal.
Menyikapi itu, jajaran di bawah otoritas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di wilayah pun juga turut aktif berperan dalam membantu masyarakat terdampak. Salah satu contohnya, pegawai di lingkungan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Trenggalek yang secara sukarela mandiri turun tangan menyisihkan sebagian gajinya untuk membantu warga.
Bantuan diwujudkan kedalam bentuk paket sembako (sembilan bahan makanan pokok_red) dan alat kesehatan yang disalurkan dalam kegiatan bertajuk ‘Pengayoman Peduli Jatim: Bersatu Lawan Covid-19’.
Dikonfirmasi beritalima.com, Kepala Rutan Kelas II B Trenggalek, Sjamsudi Wahjunto menyampaikan jika kegiatan yang di gelar oleh pihaknya saat ini sebenarnya adalah hasil inisiasi dari Kepala Kanwil Kemkumham (Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM) Jawa Timur.
“Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Kanwil Jatim, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di lingkungan masing-masing. Sedangkan untuk bantuan, berupa paket sembako, nasi kotak, masker dan edukasi pada masyarakat yang di gelar di halaman depan Rutan Trenggalek,” ungkapnya, Selasa (21/04/2020).
Sebagaimana arahan dari Kepala Kanwil Kemkumham Jatim, bahwa bantuan sebenarnya diprioritaskan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang baru saja menerima hak asimilasi dan integrasi sesuai Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 beberapa waktu lalu serta masyarakat di lingkungan rutan. Itu dimaksudkan agar pihak Rutan bisa menjadikan momen ini sebagai sarana tilik sambang WBP dan memastikan mereka tetap berada di dalam rumah.
“Harapannya, bantuan yang kami bawa bisa meringankan beban masyarakat lingkungan Rutan serta WBP kami yang sedang menjalankan asimilasi dan integrasi sehingga mereka tidak kembali tergoda melakukan tindak kriminal,” imbuhnya.
Selain itu, masih kata Sjamsudi, dari Kanwil juga menganjurkan kepada semua Satuan Kerja (Satker) baik itu Lapas, Rutan, Bapas untuk berbagi pada masyarakat yang sekiranya kurang mampu, terutama masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
“Sehingga, pembagian bantuan tetap melalui skala prioritas. Warga yang berhak menerima sembako ini sebelumnya juga telah melalui proses pendataan oleh jajaran Rutan Trenggalek,” tukasnya.
Kemudian, sambung dia, usai didata dan diberi kupon, warga penerima paket sembako ini yang rata-rata merupakan pedagang kaki lima (PKL), tukang becak pangkalan Pasar Subuh selatan Lapas serta masyarakat sekitar dengan tingkat ekonomi bawah di arahkan untuk menuju halaman Rutan Trenggalek.
” Sebelum pembagian, semua tetap di cek dulu suhu tubuhnya menggunakan Thermal Gun dan diarahkan menuju lokasi acara di pelataran Rutan Trenggalek dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan,” ujarnya.
Selain agenda pembagian bantuan, momen tersebut juga dimanfaatkan oleh pihak Rutan untuk menyampaikan edukasi tentang pentingnya ‘Physical Distanching’ kepada warga agar rantai penularan virus Covid-19 atau SARS-CoV-2 yang lebih luas bisa diputus seperti imbauan yang telah berlakukan pemerintah.
“Kami berharap, adanya gotong royong ini bisa semakin menguatkan jalinan antar unsur dan elemen masyarakat untuk melewati masa pandemi ini dengan tetap dalam kondisi sehat wal afiat,” pungkasnya. (her)