TRENGGALEK, beritalima.com
Peduli terhadap duka yang dialami oleh keluarga korban “shelfie maut” pada libur tahun baru di Jurug Gue, Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek kemarin, Kapolres Trenggalek beserta jajaran berikan santunan dan bantuan.
Santunan dan bantuan diberikan kepada ahli waris dari korban Joko Susapto (36), yaitu istri dan kedua anak kembarnya.
Kedatangan Kapolres beserta tim, disambut dengan suasana duka mendalam keluarga korban yang merupakan warga Dusun Sugihan, Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek pada hari Kamis, tanggal 3 Januari 2019.
Merasa turut prihatin atas kejadian tersebut, Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo didampingi Kasat Binmas dan anggota tim lainnya menyampaikan bahwa tujuan dari kedatangannya ini merupakan bentuk simpati dan kepedulian terhadap beban yang dialami keluarga korban.
“Misi kami (Polres Trenggalek), murni kemanusiaan. Kami melihat, istri dan kedua anak kembar korban yang masih balita dengan kondisi rumah yang seadanya, benar-benar turut prihatin,” ungkapnya pada beberapa awak media yang ikut meliput kegiatan tersebut.
Sejumlah bantuan dari kami ini, lanjut AKBP Didit, bertujuan hanya untuk sekedar membantu meringankan saja dan barangkali bisa untuk menopang kebutuhan sehari-hari dalam sementara waktu.
“Atas nama pribadi dan selaku pimpinan dari institusi Polri di wilayah hukum Trenggalek, saya mewakili rekan-rekan menyampaikan turut berduka cita sedalam dalamnya serta untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa sedikit membantu dan bermanfaat,” ujar Kapolres ramah ini.
Ditambahkan, perwira menengah asli Surabaya itu juga mengatakan, sebagai bentuk upaya kepolisian dalam membantu secara berkesinambungan kepada keluarga almarhum akan diberikan bantuan dengan wujud non tunai.
“Kami sudah rencanakan juga, pemberian bantuan berupa solar cell hasil dari cipta karya tim internal Polres Trenggalek berdaya 900 watt yang akan diserahkan nanti pada peringatan 7 hari meninggalnya almarhum,” tambahnya.
Dengan adanya solar cell tersebut diharapkan bisa membantu mengurangi beban dari keluarga korban, utamanya terkait konsumsi listrik.
“Semoga bisa membantu, meskipun masih sebatas untuk penggunaan beberapa lampu dan televisi saja,” pungkas Didit.
Seperti diketahui sebelumnya, Joko Susapto adalah korban meninggal bersama dua anaknya yang lain yaitu Arinda (11) dan Faiz (10) akibat terpeleset sewaktu melakukan swafoto (shelfie) di wilayah air terjun (Jurug Gue) pada tanggal 1 Januari 2019 kemarin. (her)