Peduli Kesehatan, Babinsa Kelurahan Kepatihan Dan Pelindo Adakan Fogging Di Pemukiman

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Babinsa Kelurahan Kepatihan Koramil 0825/01 Banyuwangi Serda Subiyanto bersama dengan petugas Puskesmas Kertosari dibantu perangkat Kelurahan Kepatihan, Babinkamtibmas Serra pihak Pelindo melaksanakan kegiatan Fogging atau pengasapan nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah, Minggu, 30/09/2018

Kegiatan pelaksanaan pengasapan atau fogging yang dilaksanakan di Rt. 01,02,03 dan 14 Rt dilingkungan Kampung Ujung Kelurahan Kepatihan Banyuwangi

Menurut drg. Wahyu Primawati Kepala Puskesmas Kertosari menjelaskan bahwa cara seperti ini menjadi salah satu metode yang sering digunakan dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (DBD) mengingat kemarin ada beberapa warga yang terindikasi demam berdarah, Setelah diadakan musyawarah dengan tokoh masyarakat maka segera diambil langkah yaitu dengan cara pengasapan atau fogging, pada metode ini suatu lokasi disemprot dengan insektisida menggunakan mesin. Fogging atau pengasapan dalam dosis tertentu ini bertujuan memberantas nyamuk dewasa, atau yang sudah bisa terbang berpindah ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pengasapan atau fogging.

Pelaksaan pengasapan atau fogging sebaiknya tidak dilakukan per kasus, seperti yang kerap dilakukan saat ini. Fogging juga sebaiknya dilakukan dalam jarak 100 meter di sekeliling tempat tinggal penderita DBD. Hal ini dikarenakan, 100 meter adalah jarak optimal bagi nyamuk DBD untuk berpindah tempat. Rumah dalam radius 100 meter berpeluang besar terkena virus DBD. Radius 100 meter adalah ketentuan bila hanya terdapat satu korban. Jika korban lebih dari 3 makan radius bertambah lebih dari 100 meter.

Penyemprotan harus memperhatikan dosis yang tercatat dalam standar operasional. Bila insektisida terlalu sedikit, maka penyemprotan tidak memberikan hasil maksimal dan hanya meninggalkan bau minyak tanah yang mengganggu kenyamanan.Dosis yang tidak tepat juga dikhawatirkan membuat nyamuk resisten insektisida. Arah angin seringkali luput dari perhatian. Padahal angin yang akan menyebarkan semprotan insektisida ke seluruh wilayah, dalam radius tertentu. Angin juga yang membawa nyamuk terbang berpindah menghindari pestisida. Fogging menyebabkan droplet insektisida dan mematikan bagi nyamuk dewasa yang kontak langsung. Saat dikeluarkan dari mesin penyemprot, kabut insektisida akan langsung menyebar sesuai arah angin. Oleh karena itu, sebaiknya penyemprotan dilakukan sesuai arah angin. Penyemprotan yang melawan arah angin akan mengenai tubuh penyemprot bukan nyamuk yang menjadi sasaran. Akibatnya insektisida akan menjadi toksik bagi penyemprot.tuturnya

Sementara itu Babinsa Kelurahan Kepatihan Serda Subiyanto mewakili Danramil 0825/01 Banyuwangi Kapten Arh Surahman mengatakan,”
Pengasapan atau fogging yang dilaksanakan oleh petugas Puskesmas Kertosari, Babinsa, Perangkat Kelurahan Kepatihan, Babinkamtibmas Serra pihak Pelindo ini bertujuan untuk menyebarkan pestisida ke udara/lingkungan melalui asap, yang diharapkan dapat membunuh nyamuk dewasa (yang infektif), sehingga rantai penularan malaria dan DBD bisa diputuskan dan populasinya secara keseluruhan akan menurun, lokasi yang dilakukan foggin ini merupakan salah satu Lingkungan yang terletak diwilayah Kelurahan Kepatihan, Potensi wilayah yang secara demografis maupun secara topografis memberi pengaruh yang besar terhadap kemajuan wilayah tingkat kejadian malaria di wilayah Lingkungan Ujung ini meskipun tidak merata namun masalah ini perlu adanya pencegahan agar masyarakat terhindar dari wabah Malaria dan Demam Berdarah.tuturnya(Abi/Pen25)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *