Peduli Pada Calon Jamaah Haji, Ini Yang Dilakukan Kemenag Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Peduli dengan calon jamaah haji yang tidak bisa berangkat ke tanah suci sejak tahun 2020 Kementerian Agama Republik Indonesia rutin melakukan sosialisasi. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang melakukan sosialisasi mengenai Diseminasi Terkait Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji Tahun 2021 Angkatan I. Acara tersebut berlangsung beberapa kali, diantaranya yang diselenggarakan di hotel Royal senyiur Prigen Kabupaten Pasuruan pada 28 September 2021 lalu.

Sosialisasi diseminasi tersebut menghadirkan Nyai Hj. Anisah Syakur, M.Ag., anggota Komisi VIII DPR RI dan Dr. H. Jaja Jaelani, MM. Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Kemenag RI.

Dalam acara yang dimoderatori oleh Neng Lia Istifhama, Wakil Sekretaris MUI Jawa Timur tersebut, hadir beberapa pejabat dari Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Diantaranya adalah Ketua Panitia, Ibu Hj. Fentin Istifaiyah, selaku Plt. Kasi Pendaftaran dan Dokumen Haji Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur dan sekaligus Kasi Administrasi Dana Haji dan Sistem Informasi Haji. Selain itu, juga hadir Dr. H. As’adul Anam, M.A.g., Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pasuruan.

Secara terpisah, dihubungi via selluler (8/10), Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Provinsi Jatim, Dr. H. Moh. Nurul Huda, M.Pd., yang saat itu sekaligus menjadi Plt. Kepala Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan serangkaian acara sosialisasi yang dilangsungkan di beberapa kabupaten daerah diantaranya Kota Batu.

Nurul Huda menyampaikan agar Kerajaan Arab Saudi memberikan kelonggaran kuota Sehingga calon jamaah haji yang pada tahun 2021 masih belum bisa berangkat agar pada tahun berikutnya mendapatkan angin segar Yaitu dapat melangsungkan ibadah di tanah suci

Senada dengannya Fentin juga menjelaskan bahwa Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur ingin pelaksanaan rangkaian sosialisasi tersebut sebagai upaya Kemenag RI Provinsi Jawa Timur meluruskan berbagai macam hoax atau berita miring terkait pembatalan pemberangkatan haji.

“Harapan saya dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat mengetahui bahwa pemberangkatan haji memang dibatalkan di tahun 2021 karena Indonesia termasuk satu dari 9 negara yang saat ini tidak memiliki penerbangan Haji ke Arab Saudi.”

Sedangkan anggota Hj. Anisah Syakur menyampaikan bahwa semua orang rindu pada Baitullah namun kita harus menghormati kebijakan yang terjadi sesuai dengan situasi pandemi saat ini.

“Kita semua tentunya ingin berangkat haji namun pandemi yang saat ini masih terjadi memang memiliki dampak yang sangat besar termasuk kebijakan otoritas Kerajaan Arab Saudi terkait penerbangan jamaah haji. Tentunya, kebijakan tersebut bertujuan menjaga keselamatan jamaah haji.”

“Dalam hal ini Kementerian Agama RI telah melakukan berbagai macam upaya salah satunya adalah lobi yang dilakukan oleh Bapak Menteri (Gus Yaqut Cholil Qoumas) bahwa masa karantina bagi jamaah umrah yang semula dua minggu, berhasil turun menjadi 3 hari. Lobi atau negosiasi berikutnya adalah pengakuan vaksin Sinovac bagi jamaah Umrah, setelah sebelumnya hal tersebut tidak termasuk jenis vaksin yang diterima oleh Arab Saudi.”

Sedangkan Jaja Jaelani berharap agar masyarakat selalu khusnudzon (berpikir positif) kepada pemerintah. Pemerintah tidak menutup mata dan tentunya ingin memberikan yang terbaik pada warga negara Indonesia terutama calon jamaah haji. Tentu dilakukan berbagai upaya agar kelak ada izin pemberangkatan haji dari Kerajaan Arab Saudi.

Tak lupa, Jaja juga menjelaskan Keputusan mentri agama Nomor 719 th 2020 tentang syarat pedoman umroh dan haji di era pandemi dan dana haji.

“Sosialisasi kami lakukan agar tidak ada hoax atau berita miring yang hanya menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Terlebih terkait dana haji. Bahwa dana haji aman dan bisa diambil jika ada calon jamaah yang membatalkan. Namun, jika mengambil sepenuhnya, yaitu termasuk setoran awal, maka dianggap tidak masuk antrian lagi,” pungkasnya.

Acara tersebut berlangsung gayeng yang selama 5 jam dan peserta sosialisasi, yaitu perwakilan NU, Muhammadiyah, MUI, Muslimat, Aisyiyah, Fatayat, KBIH, dan CJH, terlihat antusias serta menerima informasi tersebut. (red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait