Pasuruan, beritalima.com– Ribuan karyawan dari PT Mega Marine Pride, bergembira, pasalnya mereka mendapat kabar kalau mulai hari Senin (25/2) mereka sudah mulai masuk kerja lagi. Hari ini Sabtu (23/2) saluran penutup pembuangan limbah sudah dibuka dan sudah menemui titik temu antara pihak perusahaan dan warga.
Sebelumnya Saluran pembuangan yang berada di sungai Selorawan Desa Wonokoyo Beji Pasuruan itu, ditutup warga, Kamis (21/2) alasannya pihak perusahaan dianggap membuang limbah yang belum diolah, langsung ke saluran. Akibatnya saluran irigasi warga berbau dan berwarna kotor.
Setelah beberapa kali diadakan pertemuan antara perwakilan warga, GP Ansor dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, muncul beberapa kesepakatan. Salah satunya, warga mau membuka penutup saluran itu, asal perusahaan mau memperbaiki instalasi pengolahan limbah. Termasuk menyaksikan sendiri bagaimana proses pengolahan limbah yang ada di PT Mega Marine Pride dan PT Baramuda Bahari.
Hanya saja, sampai siang tadi (23/2), penutup saluran itu belum juga dibuka. Padahal, sejak saluran itu ditutup warga pada Kamis (21/2), perusahaan langsung menghentikan produksinya.
Akibatnya, sekitar 3000 (Tiga Ribu) karyawan tidak bekerja. Termasuk tidak menerima bahan baku yang dikirim dari petambak dan para supplier, sehingga mengakibatkan banyak kerugian pada petambak. Udang mereka banyak yang busuk, karena tidak tertampung di perusahaan.
”Kami sudah tiga hari tidak bekerja, karena saluran itu ditutup. Ini murni inisiatif karyawan. Kami juga warga disini, jadi kami sangat dirugikan. Mau dikasih makan apa keluarga kami, kalau kami tidak bekerja,” ucap salah satu karyawan ke awak media BeritaLima.com.
Pembukaan saluran oleh karyawan itu sendiri, juga disaksikan warga, yang ikut menutup saluran, termasuk terlihat ada anggota Ansor, yang selama ini menjadi pendukung gerakan warga untuk menutup saluran tersebut.
Petugas keamanan dari Kepolisian dan TNI juga tampak di lokasi, untuk berjaga dari kemungkinan adanya konflik yang tidak diinginkan.
Pembukaan penutup saluran air dari hasil pengolahan limbah itu berjalan dengan lancar , serta tidak ada penolakan ataupun perlawanan dari warga.
”Kami hanya mau bekerja lagi. Mau dikasih makan apa keluarga saya, kalau kami tidak bekerja. Apalagi yang saya tahu, perusahaan sudah melakukan apa yang diminta mereka (Warga),” Ungkap karyawan lainnya.
Terpisah, Yohanes Yoelianto, Operational Director PT Mega Marine Pride dan PT Baramuda Bahari, membenarkan jika pembukaan saluran limbah itu, murni dilakukan oleh karyawan.
Alasannya, karyawan ingin Senin (25/2) sudah bisa kembali bekerja secara normal. Apalagi karyawan sudah tiga hari tidak bekerja dan otomatis tidak mendapatkan penghasilan.
”Sebenarnya sejak tadi pagi (Sabtu pagi, Red.) karyawan sudah ingin membongkar penutup saluran itu. Tapi kami tahan. Sampai akhirnya sore hari, setelah ada mediasi dan disaksikan perwakilan dari GP Ansor dan warga, baru karyawan membongkar penutup saluran itu,” kata Yohanes.
Dia juga menyebut, keinginan warga agar limbah yang dibuang, selalu dalam kondisi bagus, sudah dipenuhi perusahaan.
”Termasuk kita selalu menjaga komunikasi dengan warga, agar lebih intens lagi. Dan kedepannya, hubungan perusahaan dengan warga, agar lebih bagus lagi,” Tutup Yohanes. [Lum]