Kegiatan yang melibatkan sebanyak 1000 peserta ini menghadirkan narasumber dari Forkopimda Maluku diataranya, Kapolda Maluku, Pangdam XVI Pattimura, Kakanwil Agama Maluku, Kakanwil Agama Papua, dan Kakanwil Agama Papua Barat.
“Tanggal 14 September di Islamic Center nanti. kita melibatkan sekitar 1000 orang lebih termsuk tokoh-tokoh pemuda yang ada disini FKUB dari sana hadir kemudia yang kasih materi juga Kanwil Papua/Papua Barat kita saling bertukar pikiran lah. Kemudian disitu juga pak Kapolda akan memberikan materi penanggulangan radikalisme, terorisme, faham-faham yang terkait dengan masalah ISIS nah supaya masyarakat paham betul bahawa agama di dunia ini mengajarkan kerukunan dan kedaamaian,”kata Musaad kepada wartawan di Ambon. Rabu (7/9/2016).
Musaad mengatakan, keguiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan hidup rukun antar umat beragama diwilayah Timur Indonesia terutama di Provinsi Maluku, Papua, dan Papua Barat. Sebab, hidup yang rukun merupakan ajaran semua agama didunia tanpa terkecuali. Dicontohkan, seperti didalam umat Kristen telah diajarkan untuk menjaga cinta kasih, Islam mengajarkan Rahman bagi sekalian alam, Hindu mengajarkan Akhimza dan Konghucu mengajrkan untuk tetap bijaksana.
“Kristen mengajarkan cinta kasih, silam mengajarkan Rahmatan lil alamin, kemudian hindu mengajarkan Akhimza (tidak boleh membunuh dan menyakiti, konhucuiaisme mengajarkan kebijaksanaan,”
Akhirnya Musaad mengajak segenap umat beragama diwilayah timurr Indonesia ini untuk sama menjaga dan memelihara dan bahkan menjujnjung tinggi kerukunan umat Bergama diwilayah Matahari terbit tersebut. agar wilayah ini tidak lagi dipandang sebagai daerah rawan konflik baik horizontal maupun in toleraanis seperti yang pernah terjadi di wilayah Papua beberapa waktu lalu dan di Maluku beberpa Tahun silam.
“Ini supaya betul-betul dia masuk kedalam sum-sum darah umat beragama ini agar mari kita jadikan kerukunan itu menjadi sesuatu yang penting dan strategis untuk membangun wilayah ini,”pungkasnya.(L.Mukaddar).