TOBELO, beritalima.com – Pembangunan 50 unit rumah khusus masyarakat berpenghasilan rendah di desa Wosia kecamatan Tobelo Tengah,Kabupaten Halmahera Utara (Halut),Provinsi Maluku Utara (Malut) diduga bermasalah,pasalnya pekerjaan tidak sesuai dengan standar atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ditetapkan.
” Ada pengerjaan proyek tidak sesuai RAB yang ditetapkan. Seperti pekerjaan atap dan pintu jendela yang seharusnya menggunakan kayu tetapi diganti dengan rangka baja ringan,” kata salah satu sumber yang namanya enggan dikorankan.
Menurutnya, pembangunan 50 unit rumah bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu, apabila terjadi perubahan pada item pekerjaan seharusnya ada penambahan di tempat yang lain, ” kalau ada perubahan maka akan terjadi pengurangan volume pekerjaan, ” jelasnya.
Lebih lanjut, dia menduga, proyek yang dianggapnya tidak sesuai RAB ini akibat adanya keterlibatan oknum kontraktor. ” kan ada kontraktor di lapangan,” ucapnya.
Terkait hal ini, dirinya pun berharap pihak berwajib dapat mengusut tuntas proyek yang dianggapnya tidak sesuai RAB tersebut. ” nanti liat, kami akan minta pihak berwajib mengusut, ” tukasnya.
Kepala dinas Pemukiman dan Pertanahan Halmahera Utara, Said Badjak mengatakan, pekerjaan pembangunan 50 unit rumah khusus di desa Wosia saat ini masih berjalan, “Jika ada temuan proyek pembangunan diduga tidak sesuai RAB, selama pengerjaan masih berlangsung, maka nanti itu bisa dibahas lagi dengan PPK dan pembangunan rumah ini proyek dari kementrian PUPR,”ujarnya.
Menurutnya, yang punya kewenangan itu Satker Penyediaan Rumah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Provinsi Maluku Utara, ” kami hanya menyediakan lahan,” katanya.
Seperti diketahui, Pembangunan rumah khusus tersebut merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jendral Penyediaan Rumah. Sementara dananya bersumber dari APBN tahun anggaran 2017.
Rumah sederhana tipe 65 berukuran 6X6 meter ini, dibangun oleh PT. Fida Teknik Pratama, dengan anggaran Rp 10.488 milyar dan selesai dikerjakan pada bulan September 2017, diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. (rma)