KEPULAUAN SULA,beritalima.com-
Proyek pembangunan pekerjaan tambatan perahu di Desa Fogi, Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) satu tahun lalu, kini sudah ambruk.
Padahal, proyek itu diharapkan dapat membantu masyarakat kampung nelayan di wilayah tersebut, diantaranya tempat pelelangan ikan, tempat rekreasi, lokasi parkir, tambatan perahu serta membantu sarana transportasi bagi para warga Desa Fogi.
Sejumlah pihak pun menuding ambruknya tambatan perahu tersebut karena material yang digunakan oleh kontraktor tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Berdasarkan pantauan wartawan beritalima.com, terlihat ambruknya beberapa bagian dari konstruksi tersebut, sedangkan lantai tambatan perahu juga retak-retak dan berlubang.
“Ini tambatan perahu baru dibangun satu tahun lalu, sekarang coba lihat landasan tambatan yang sudah tergerus air laut dan jika pekerjaan seperti ini maka patut dipertanyakan. Ini karena fondasi tambatan tidak digali lebih dalam, dan langsung disusun batu, tapi dalam penyusunan batu setinggi satu meter tidak padat dan campuran juga tidak sesuai dengan spek,” ujar Husain, salah satu warga Desa Fogi kepada beritalima.com. Kamis ( 25/4)
Dirinya juga menuding proyek yang bernilai Rp 1 Milyar Lebih itu dikerjakan dengan asal-asalan. Untuk itu, ia meminta kepada Kontraktor sebagai pelaksana proyek tersebut agar bertanggungjawab. Karena, lanjut dia, proyek tersebut dibiayai oleh negara.
“Saya sudah pernah sampaikan kepada pihak pelaksana proyek bahwa tambatan itu harus kuat konstruksi bagunan, karena pekerjaan ini sudah 100 persen tapi jangan sampai ambruk, setelah semua begitu selesai dibangun. Kami tidak dapat menggunakan karena sudah hancur,” katanya.
Sementara itu pengawas kounsultan proyek, kontraktor dan kepala dinas perhubungan Kabupaten Kepulauan Sula belum sempat dikonfirmasi hingga berita ini di tayangkan. (DN)