Banyuwangi, Beritalima.com,- Wajah pelabuhan ikan Muncar kecamatan Muncar kabupaten Banyuwangi kini tampak jauh berbeda, selain banyaknya bangunan infrastruktur baru, dengan adanya pembangunan mega proyek Minapolitan, merubah wajah pelabuhan muncar menjadi lebih maju.
Namun pesatnya pembangunan pelabuhan ikan Muncar ini tidak diimbangi dengan menjaga kelestarian laut beserta ekosistem didalamnya, terlihat dari banyaknya sampah terutama sampah domestik (sampah rumah tangga) belum lagi tumpahan solar dari perahu para pelayan.
Tak pelak akibat dari sampah dan tumpahan minyak ini mencemari laut sekitar pelabuhan ikan, air sudah tidak terlihat biru lagi namun yang nampak hanya air yang berwarna coklat.
Menurut salah seorang nelayan Santori (59 th) mengatakan, ” kalau sekarang cari ikan itu sudah agak susah mas, dan air laut yang dipelabuhan ini kadang bisa buat gatal-gatal di kulit, karena banyak sampah di laut ” berbicara dengan logat maduranya
Ketika ditanya terkait pebadaan hasil tangkapan nelayan sekarang dengan 20 tahun yang lalu santori menuturkan, ” kalau sekarang itu udah agak susah nangkap ikannya kadang kita harus sampai ke laut bali untuk bisa dapat ikan sangat berbeda dengan 20 tahun yang lalu kita cari ikan cuma dibalik gunung sembulungan saja kita sudah kerepotan bawa ikannya, kalau sekarang ini susah mas” tuturnya dengan dahi sedikit berkerut teringat masa lalu saat masa mudanya waktu masih menjadi nelayan.
Pencemaran laut yang terjadi di perairan muncar ini tidak bisa dibiarkan, pemerintah daerah maupun pusat melalui kementrian dan dinas terkait harus segera bertindak , agar pencemaran ini tidak meluas.(abi)