SURABAYA, beritaLima – Hari ini Minggu 20 Agustus 2017 Menteri perhubungan bersama gubernur Jawa timur ke Pelabuhan Probolinggo untuk melakukan peninjauan pelabuhan dan menyaksikan penandatanganan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) aset Barang Milik Negara (BMN) di Pelabuhan Probolinggo antara Ditjen Perhubungan Laut dengan Dirut PT. DABN (Delta Artha Bahari Nusantara) yang merupakan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) milik BUMD Provinsi Jawa timur.
Penandatanganan KSP Pelabuhan probolonggo ini merupakan KSP yg pertama kali di Indonesia yg dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Laut kpd BUP milik BUMD. Selama ini yg dilakukan Ditjen Perhubungan Laut hanya KSP dg BUP milik BUMN (PT Pelindo 1,2,3).
KSP ini dilakukan untuk jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang lagi.
Konsekuensi dari KSP ini, PT DABN selaku pengelola pelabuhan probolinggo harus membayar PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar 0,5% dari nilai aset BMN (Rp 446,58 milayar) atau sebesar Rp 3,23 milyar per tahun. Untuk tahun pertama ini sdh dilakukan pembayaran pd tgl 18 Agustus 2017.
Disamping itu, ada rumusan pembagian keuntungan yaitu untuk pemerintah (PNBP) sebesar 25,16% pertahun dari penjualan (revenue) dg asumsi investasi PT DABN sebesar Rp. 42,3 milyar.
Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Menteri Perhubungan yang telah memberi kepercayaan pemprov Jatim untuk mengelola Pelabuhan Probolinggo. “dan tentu kepercayaan ini akan dilaksanakan se baik-baiknya untuk mendukung aktifitas ekonomi di Jawa Timur dan mensukseskan progam toll laut dari Presiden Joko Widodo”, jelas pakde panggilan akrabnya.
Menurut orang nomor 1 dijawa timur ini mengemukakan, Pelabuhan Probolinggo saat ini sdh memiliki 2 dermaga, yaitu dermaga 1 yang memiliki kedalaman -5 mLWS dapat memberikan pelayanan kapal dengan kapasitas 10 ribu DWT, dan dermaga 2 yg memiliki kedalaman -10 mLWS dapat memberikan pelayanan kapal dengan kapasitas 20 ribu DWT. “Kedepan akan dibangun dermaga 3 dg kedalaman -13 mLWS dan dermaga 4 dg kedalaman -16 mLWS, sehingga nantinya dpt memberikan pelayanan bongkar muat kontainer dan cargo dg optimal”, ungkap Pakde Karwo.
Untuk diketahui, Pelabuhan Probolinggo sejak dioperasikan oleh PT DABN mengalami perkembangan yang cukup signilfikan. Pada tahun 2016 jumlah kunjungan kapal rata-rata 25 kapal perbulan dengan jumlah bongkar muat barang rata-rata 36 ribu ton. Pada tahun 2017 sampai bulan Juli 2017 rata-rata kunjungan kapal meningkat menjadi 36 kapal perbulan dengan jumlah bongkar muat meningkat rata-rata menjadi 85 ribu ton per bulan.
Disamping itu, Chiel Jedang rata-rata melakukan bongkar-muat di pelabuhan probolinggo dg kapal dari Thailan yg memuat tapioka rata-rata 2 kapal perbulan.
Tidak hanya angkutan barang, pelabuhan probolinggo selama tahun 2016 juga disinggahi 20 kapal dari Eropa yg mengangkut wisatawan yg akan berkunjung ke obyek wisata Gunung Bromo. Dimana masing2 kapal mengangkut 1500 sampai 2000 penumpang.
Sementara itu, Menteri Perhubungan dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa pemprov Jatim melalui BUP PT. DABN harus mampu mengoperasikan pelabuhan probolinggo yang memiliki daya saing tinggi, yaitu mampu memberikan pelayanan dengan cost transport yg murah, dan waktu bongkar muat yang cepat serta tepat, sekaligus aman.
Terkait dg keamanan, pelabuhan probolinggo sudah mendapatkan sertifikat ISPS Code (International Ship and Port Facility Security Code) dari Kementerian Perhubungan. “artinya pelabuhan probolinggo sudah dapat memberikan pelayanan bongkar muat dengan standar keamanan internasional”, ungkap Menhub.
Karena itu, kedepan kami akan terus membangun pelabuhan lainnya seperti di Kediri dan kami serahkan ke Pemprov Jatim. Sehingga bisa memperlancar arus perdagangan serta mengurangi kepadatan di jalan darat. “Penyerahan pelabuhan ini juga sebagai hadiah pemerintah pusat kepada Jatim di hari kemerdekaan kita” pungkasnya.
(Red)