Lampung, Pringsewu, beritalima.com – Keberhasilan Kabupaten Pringsewu di bidang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang telah menghantarkan Pringsewu sebagai Kabupaten ODF (Open Defecation Free) pertama se Sumatera, telah menarik perhatian sejumlah daerah untuk belajar dari Kabupaten Pringsewu.
Salah satu diantaranya adalah Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat.
Sebanyak 19 peserta studi tiru dari Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat mengunjungi Kabupaten Pringsewu. Mereka merupakan tim yang ditugaskan oleh Bupati Sijunjung dalam rangka percepatan ODF Nagari (desa) di Kabupaten Sijunjung, yakni Drg.Ezwandra, M.Sc. (Kadis Kesehatan Kabupaten Sijunjung), Rosman Efendi, M.Si., (Kabid Perencanaan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Sijunjung), Muhammad Edward, S.S.T. (Kabid Pengembangan AMPL Permukiman Dinas Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Sijunjung), Nurhaida, S.H. (Kasi Pemberdayaan Kelembagaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari Kabupaten Sijunjung), Veri Satria (Camat Koto VII), Gafrialdi, S.H. (Camat Kupitan), Indra Muli (Kasubid Kessos, PPr dan PA Bappeda Kabupaten Sijunjung), Fitriani, S.K.M. (Sanitarian Puskesmas Lubuk Tarok), Suci Kurnia Sari (PKBI Sumatera Barat), Dashar Datuk Murun (Wali Nagari Limo Koto), Rusdi Antoni (Wali Nagari Padang Laweh), Muhkrim, S.H.I. (Wali Nagari Tanjung), Zaenal (Wali Nagari Guguk), Dasril, S.Sos. (Wali Nagari Palaluar), Syahrial (Wali Nagari Padang Laweh Selatan), Zubir M. (Wali Nagari Pamuatan), Adrifen ) Wali Nagari Padang Sibusuk), Sutrisno (Wali Nagari Batu Manjulur), dan Arlius (Kepala Desa Kampungbaru).
Tim Studi Tiru Kabupaten Sijunjung tersebut diterima oleh Wakil Bupati Pringsewu Dr.Hi.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A. didampingi Asisten Bidang Pemerintahan Setdakab Pringsewu Drs. Hi.Zuhairi beserta sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu di aula utama Kantor Bupati Pringsewu, Kamis (24/5).
Turut hadir pada kesempatan tersebut para camat, danramil dan kapolsek, serta sejumlah kepala pekon, sanitarian, pengurus Paguyuban Jamban Sewu, tim SNV Bambang Pujiatmoko, serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Menurut Kadis Kesehatan Kabupaten Sijunjung Drg.Ezwandra, M.Sc. selaku ketua rombongan Studi Tiru Pemkab Sijunjung, tujuan kedatangan timnya, selain untuk meningkatkan silaturahmi antardaerah Sijunjung dan Pringsewu, adalah dalam rangka mempelajari keberhasilan Kabupaten Pringsewu sebagai Kabupaten ODF 100%, sehingga nantinya dapat diaplikasikan di Kabupaten Sijunjung sesuai dengan kondisi yang ada di Sijunjung, guna mewujudkan program Nagari ODF.
Ezwandra juga mengungkapkan bahwa di Kabupaten Sijunjung yang terdiri dari 8 kecamatan dengan 61 nagari dan 1 desa serta 1 nagari persiapan, baru ada 3 nagari yang sudah ODF atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan.
Ia atas nama rombongan Kabupaten Sijunjung juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Wakil Bupati Pringsewu Dr.Hi.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A. dan jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang telah menerima kedatangannya dengan baik.
Wakil Bupati Pringsewu Dr.Hi.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A. dalam sambutannya mengatakan keberhasilan Pringsewu yang baru berusia 9 tahun ini sebagai Kabupaten ODF merupakan hasil kerjasama yang sinergis diantara semua pihak yang ada di Kabupaten Pringsewu, termasuk tentu saja SNV, mengingat masalah sanitasi ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata, tetapi juga menjadi tanggungjawab bersama semua pihak dari semua elemen masyarakat.
Diungkapkan Fauzi, Pemerintah Kabupaten Pringsewu sebetulnya telah mendeklarasikan sebagai Kabupaten ODF pada akhir 2017 lalu, dimana sebelumnya didahului dengan pendeklarasian ODF di setiap pekon atau desa, dan selanjutnya pendeklarasian Kecamatan ODF di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu.
Namun, pendeklarasian secara nasional yang dihadiri oleh Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Bappenas, dan instansi pusat lainnya, termasuk dari sejumlah pemerintah daerah yang tergabung dalam AKKOPSI (Aliansi Kabupaten dan Kota Peduli Sanitasi), baru saja dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018 yang baru lalu.
Wabup Pringsewu lebih lanjut menjelaskan guna mendukung suksesnya program ODF tersebut, Pemkab Pringsewu juga mengeluarkan regulasi tentang percepatan universal access, dengan sebuah strategi diantaranya dengan merubah pola pikir, yaitu dari program menjadi sebuah gerakan, sehingga Pemkab Pringsewu mengeluarkan kebijakan tentang Satuan Tugas Gerakan Bersama Rakyat Kabupaten Pringsewu ODF atau Gebrak ODF, dengan melibatkan banyak pihak, baik kepolisian, TNI, sejumlah OPD, ulama dan tokoh agama, serta unsur lainnya, dimana ia sendiri menjadi Ketua Satgas Gebrak ODF Kabupaten Pringsewu.
Peran ulama, tambah Wabup Fauzi, juga memegang peranan penting, terlebih sebagian besar masyarakat Kabupaten Pringsewu merupakan masyarakat yang religius, sehingga muncul istilah Jihad Sanitasi.
Sementara itu, pada sesi tanya jawab, beberapa Wali Nagari dan Camat dari Kabupaten Sijunjung juga mengungkapkan kekagumannya kepada Kabupaten Pringsewu yang baru berusia 9 tahun sudah mampu mencapai ODF, sedangkan Kabupaten Sijunjung saja yang sudah berusia 89 tahun, tetapi belum mampu ODF hingga saat ini, sekaligus menanyakan sejumlah hal terkait ODF di Pringsewu.
Diantaranya seperti disampaikan oleh Wali Nagari Tanjung, Muhkrim, S.H.I., yang menanyakan apakah ODF tersebut termasuk bagian dari visi misi Bupati Pringsewu, yang langsung dijawab oleh Kepala Bappeda Pringsewu Relawan, S.E., dimana masalah ODF sangat berkaitan erat dengan salah satu misi, yakni membangun SDM yang sehat dan berkualitas.
Camat Kupitan Kabupaten Sijunjung Gafrialdi pada kesempatan tersebut juga menggarisbawahi bahwa yang dibutuhkan dalam upaya mensukseskan pencapaian target ODF adalah adanya komitmen bersama semua pihak.
Ia bersama tim studi tiru dan jajaran Pemkab Sijunjung bahkan juga mengundang Wakil Bupati Pringsewu untuk datang ke Kabupaten Sijunjung, guna dapat menularkan gagasan dan program serta memberikan semangat kepada jajaran di Sijunjung, sehingga diharapkan Kabupaten Sijunjung dapat menjadi Kabupaten ODF pada tahun 2019 mendatang.
Sebagai pihak terkait yang turut dilibatkan dalam Satgas Gebrak ODF, Danramil Pagelaran Kapten Inf. Puryanto juga mengatakan bahwa untuk mensukseskan program tersebut, diperlukan sebuah kerjasama, dan peran para kepala pekon, babinsa TNI, babinkamtibmas Polri, sampai bidan desa dan lainnya sangat penting, dan tentu saja peran masyarakat itu sendiri.
Begitu pula dengan Camat Sukoharjo Bahrudin, dimana salah satu strategi yang dijalankan oleh seorang camat adalah dengan membentuk tim ODF di kecamatan, bekerjasama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan jajaran uspika lainnya.
Sementara itu, Kepala Pekon Tunggul Pawenang Kecamatan Adiluwih yang juga diberikan kesempatan untuk berbicara menyatakan bahwa kepala pekon merupakan salah satu kunci kesuksesan program ODF, sehingga kepala pekon harus bisa bersinergi dengan semua pihak serta harus mampu merubah perilaku warga.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan tukar menukar cinderamata antara Wakil Bupati Pringsewu dengan Kadis Kesehatan Kabupaten Sijunjung atasnama Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan Pemerintah Kabupaten Sijunjung, dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke sejumlah pekon ODF, meninjau Tugu ODF di Pekon Pujiharjo, serta meninjau kegiatan Paguyuban Jamban Sewu. (rusdi/*)