BENGKULU, beritalima.com – Totok Sugiarto, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mengungkapkan, bahwa pengurus HKTI Bengkulu untuk tidak menjadikan organisasi sebagai alat politik praktis. Ia berpesan agar menjalankan tugas dan fungsi organisasi secara baik.
“Memasuki tahun politik ini kita sama-sama berharap agar kader HKTI tidak menjadikan organisasi sebagai ajang berpolitik. Begitu juga untuk pengurus yang sudah dilantik supaya menjalankan tugas dan fungsi organisasi sebagaimana mestinya,” Ungkap Plt Ketua OKK DPN HKTI Totok Sugiarto, saat acara pelantikan Pengurus HKTI Provinsi Bengkulu 2017-2022. Sabtu (7/4/2018).
Atas ketidak hadirannya Ketua Umum HKTI, Jenderal (Purn) Moeldoko, Totok menyampaikan pesan permohonan maafnya. Namun beliau beramanat, kader HKTI dapat menunjukan perannya untuk menunjang kebutuhan pangan di Indonesia khususnya Bengkulu. Serta memperjuangkan apa yang telah menjadi hak para petani.
“HKTI merupakan organisasi penting yang bermitra dengan pemerintah, mengingat tujuan kita adalah memakmurkan petani khususnya di pedesaan,” Ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Nopian Andusti, berharap agar pengurus HKTI Bengkulu dapat memainkan peran dan fungsinya selaku organisasi profesi yang memfasilitasi kepentingan petani, kelompok tani dan kerukunan antar organisasi dibidang pertanian.
“Agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” singkatnya.
Sekedar menginformasikan, saat ini, Ketua HKTI Bengkulu dijabat oleh Muslihan DS, sedangkan posisi Sekretaris dijabat oleh Sujarwanto dan Bendahara dijabat oleh Mulyadi Ismail. (ertika).