BANYUWANGI, Beritalima.com – Baznas dan LazisNU Banyuwangi, gelar pelatihan manajemen zakat di panti asuhan NU Al Islami, Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Sabtu (29/10/2016). Acara yang digagas PT Bumi Suksesindo (PT BSI), ini diikuti puluhan pengurus Baznas, LazisNU, takmir masjid serta tokoh masyarakat dari Kecamatan Pesanggaran dan Siliragung.
Hadir sebagai pembicara, sejumlah pakar zakat Banyuwangi. Diantaranya, Wakil 3 Bidang SDM dan Hukum Baznas Banyuwangi, Lukman Hakim M Hi dan Ketua LazisNU PC NU Banyuwangi, Irfan Afandi MSi.
Disini, menjadi tema kegiatan adalah manajemen zakat mal, tanaman, profesi atau selain zakat fitrah.
Disini para peserta juga dihimbau untuk menerapkan strategi khusus dalam penarikan zakat ke masyarakat. Misal dilakukan dalam even keagamaan, seperti acara Maulid Nabi dan Isro’ Mi’raj.
“Nisab zakat profesi itu 2,5 persen, untuk tanaman nisab sesuai aturan agama adalah setara 90 gram emas, atau sekitar 45 juta rupiah setahun. Namun, masyarakat tak perlu menunggu nisab untuk berzakat, karena nisab itu ambang batasan saja,” ungkap Ketua LazisNU PC NU Banyuwangi, Irfan Afandi M Si.
Dalam paparanya, Lukman Hakim, menyebut bahwa zakat di Bumi Blambangan belum terserap dengan maksimal. Penyebabnya, banyak warga yang tidak memahami tata cara pembayaran zakat. Maka jangan heran saat ini Baznas terus gencar melakukan sosialisasi zakat.
“Zakat di Banyuwangi saat ini mencapai 4 M, itu hanya kalangan PNS saja, itu artinya potensi zakat kan sangat tinggi. Untuk itu kini kita meminta para Khatib dan Da’i untuk menyampaikan perihal zakat dalam ceramahnya, sehingga seluruh masyarakat bisa berperan aktif dalam pengelolaan zakat demi tercapainya kesejahteraan umat,” cetusnya.
Sementara itu, tokoh setempat, KH Marwan, sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, pengetahuan tata kelola zakat sangat dibutuhkan bagi warga didua kecamatan, Pesanggaran dan Siliragung, yang merupakan basis NU.
“Karena zakat bisa membersihkan jiwa, harta serta mampu menjadi penolak balak,” katanya.
CSR Manager PT BSI, Basyori Saini, selaku perwakilan perusahaan penggagas acara, menyampaikan bahwa pelatihan manajemen zakat akan terus dilakukan secara berkala. Tujuanya, untuk membantu program Baznas, dalam mengoptimalkan zakat untuk kesejahteraan masyarakat muslim.
“Salah satu tindak lanjut lainya, kita juga akan membuat masjid percontohan, dimana disitu fungsi masjid benar – benar maksimal, tidak hanya sebagai tempat ibadah dan diskusi keagamaan, tapi juga pelayanan kepada jamaah,” cetusnya.
(abi)