SURABAYA, Perumda Air Minum (PAM) Surya Sembada Kota Surabaya telah melakukan berbagai inovasi layanan sejak tahun 2021 hingga sekarang di tahun 2025.
Jangkauan layanan capai 100 persen dan aliran air 24 jam nonstop merata di seluruh Kota Surabaya. Komitmen itu terus dilanjutkan untuk menyelesaikan tantangan lain seperti penguatan infrastruktur distribusi.
Sejak tahun 2021, PAM Surya Sembada memulai transformasi besar-besaran di berbagai lini produksi, distribusi, dan pelayanan. Surabaya utara yang debit airnya dulu belum merata menjadi salah satu prioritas layanan menjadi tugas utama yang mendesak diselesaikan.
Warga Surabaya utara kini telah menikmati air lancar 24 jam setelah dulunya warga perlu begadang di malam hari untuk bisa menikmati air bersih.
”Rehabilitasi jaringan pipa juga kami lakukan konsisten setiap tahun. Utamanya pipa-pipa tua berusia di atas 50 tahun yang rawan bocor dan mengurangi kualitas distribusi air,” ujar Direktur Utama PAM Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono.
Layanan paripurna semakin menguatkan posisi PAM untuk menyediakan air bersih yang berkeadilan. Seperti penanganan gangguan layanan dan perbaikan pipa bocor yang responsif dan bisa tertangani dalam 1×24 jam.
Sistem pengaduan pelanggan, pasang baru, hingga pembayaran tagihan PAM sudah terdigitalisasi melalui Aplikasi Customer Information System (CIS). Menurut Arief, ini menjadi modal besar untuk mengikuti perkembangan kota Surabaya menjadi Smart City.
Arief Wisnu Cahyono yang juga menjabat Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) mengatakan, pada tahun 2025 PAM Surya Sembada telah memulai pembangunan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karangpilang IV. Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1.000 liter per detik.
Beroperasinya sarana tersebut akan semakin memperkuat sistem distribusi air ke pelanggan. Arief menyebut, tekanan air dapat mencapai dua meter kolom air di seluruh wilayah Surabaya. Dengan begitu, pelanggan dapat menikmati air PAM tanpa perlu menggunakan pompa tambahan.
”Kebutuhan air bersih merupakan hak dasar masyarakat. Kami yakin bisa menjaga konsistensi layanan untuk pelanggan dengan bersama-sama masyarakat menjaga sumber air Surabaya yang 97%nya diambil dari air permukaan Kali Surabaya,” ujar alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.
“Kami ingin mengajak warga kota Surabaya bersama-sama menjaga sumber air yang menjadi bahan baku PAM Surya Sembada. Warga bisa semakin bijak menggunakan air. Apalagi di tengah anomali musim hujan yang lebih pendek,” ujar Arief Wisnu.
Perencanaan bisnis yang matang merupakan bentuk kesiapan PAM Surya Sembada untuk menghadapi tantangan pembangunan kota Surabaya dan pertumbuhan penduduk ke depan.
Seperti rata-rata pemakaian air warga Surabaya yang masih tinggi. Mencapai 195-200 liter per orang per hari. Sedangkan rata-rata nasional hanya 120 liter per orang per hari.
Gencarnya edukasi pelestarian lingkungan melalui program Surya Sembada Eco Movement seperti penanaman pohon di sumber air Plintahan, susur sungai Kali Surabaya bersama Wali Kota Surabaya, wisata edukasi di IPAM Ngagel dan Karangpilang untuk pelajar.
Kegiatan tersebut adalah upaya mengajak masyarakat bijak menggunakan air serta sebagai kampanye untuk senantiasa menjaga pasokan air tetap aman.
“Hal ini penting karena rata-rata pemakaian air warga Surabaya masih tinggi. Mencapai 195-200 liter per orang per hari. Sedangkan rata-rata nasional hanya 150 liter per hari. Masyarakat Surabaya memegang peranan besar untuk memastikan air bersih tetap ada untuk anak dan cucu kita,” pungkas Arief Wisnu.(Yul)

