Serdang Bedagai
Beritalima.Enam anak SD menjadi korban cabul, parahnya lagi pelaku yang berjumlah dua orang itu sebagai guru ngaji dan nazir mesjid.
Keterangan yang di peroleh Beritalima aksi terkutuk itu ternyata sudah berlangsung lama, korbannya M (8) A (9), W (9), P (9), R (8) dan Am ( 9) ke enam bocah polos ini tinggal di Dusun 1, Desa Tambak Cukur, Kecamatan Serbajadi,Kabupaten Serdang Bedagai,Sumatera Utara, hingga kini kelima orang tua korban pun melaporkan dua pelakunya yakni B(29) dan S (30) yang juga tinggal di kampung yang sama ke Polres Sergai. Rabu ( 29/6) siang.
Terungkapnya aksi itu berawal dari (Am) yang terlihat troma dan lebih sering murung hingga keluarnya pun mencoba membujuk tentang apa yang terjadi pada (Am,) alangkah kagetnya bibi (Am) ketika mendengar pernyataan keponakannya itu bahwa ia telah di telanjangi guru ngajinya S lalu kemaluannya di kobel-kobel guru ngaji tersebut.
Bahkan dari pengakuan (Am) ternyata bukan ia saja yang menjadi korban dari satu pelaku namun rekannya juga di perlakukan sama oleh B dan S saat sholat di musholla dan belajar mengaji di musholla tersebut.
Rina (41) orang tua (A )kepada Beritalima di Polres Sergai menceritakan kejadian itu ternyata sudah cukup lama hanya saja anak-anak mereka tidak berani menceritakan kepada orang tuanya dan memilih diam karena takut di marahi, hingga Rina yang mendengar pernyataan (Am) bahwa kemaluan mereka sering di pegang-pegang (B) dan (S) membuat Rina pun naik pitam dan melaporkannya ke Polres Sergai.
“Patutlah anak saya saat di suruh ngaji alasan sakit perut.”Ternyata alasan anak anak tidak mau mengaji baru tau saya.Rupanya guru ngaji tersebut sudah melakukan hal seperti ini.Ucap Rina
“Karna anak saya cerita hal ini ,saya pun langsung melaporkan hal ini kepada kepala Desa setempat dan kita perintahkan sama pak kedes suruh membuat laporan kepolres sergai.
Modusnya, anak-anak mereka yang rata-rata duduk di bangku kelas 3 SD di Tambak Cukur itu selalu sholat dan belajar mengaji di musholla yang dijaga oleh (B )dan (S) selaku nazir di musholla itu, mereka tidak pernah menaruh curiga kepada kedua guru ngaji cabul itu lantaran dari ciri berpakaiannya sering menggunakan jubah putih dan penutup kepala layaknya orang arap.
Hingga akhirnya mendengar keluhan (Am )membuat Rina pun mengintrogasi anaknya dan ternyata benar dari pernyataan anaknya sering di pegang-pegang oleh (B )dan (S )mulai dari kemaluan hingga payudaranya. “ Anak ku mengaku sering di pegang tangannya juga keluannya namun lebih parah lagi si (Am) yang sempat di telanjangi dan kelauannya di pegang-pegang hingga saat ini (Am )sangat troma dan lebih banyak diam saja, sedangkan orang tua (Am) ber pergian (Am) pun numpang di rumah keluarnya”Pungkas Rina.
Kasat Reskrim Polres Sergai AKP. Aron melalui selulernya mengatakan sudah mendapat informasi adanya pengaduan tersebut namun belum lanjut mengeceknya, “ Sudah ada saya dapat infonya dan ini kita akan tindak lanjuti” ucapnya.(sugi)
Photo:Ilustrasi Korban pelecehan seksual.(sugi)