JAKARTA, beritalima.com- Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah perguruan tinggi, lembaga pendidikan, pondok pesantren, dan lembaga riset untuk mengembangkan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad Shallallahu A’laihi wa Sallam (SAW) dan Peradaban Islam sebagai pusat keilmuan terkait kehidupan Rasulullah SAW.
Wakil Sekjend Pimpinan Pusat (PP) DMI, Dr. H. Serian WIjatno, S.E., M.M., M.H., menyatakan hal itu pada saat dihubungi.
“Kerja sama dengan berbagai lembaga riset, pondok pesantren, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan Islam ini sangat penting untuk mewujudkan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW yang dinamis. Museum ini hendaknya menjadi pusat keilmuan agama Islam, khususnya untuk mempelajari kehidupan Rasulullah SAW secara menyeluruh,” tutur Dr. Serian Wijatno.
Penggunaan teknologi digital berbasis audio visual tentu akan memudahkan para pengunjung museum untuk lebih memahami sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. “Termasuk penggunaan teknologi 3 Dimensi, Augmented Reality (Realitas Tertambat), Teknologi Informasi, dan Artificial Intelligent (Kecerdasan Buatan),”
“DMI akan terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengembangkan dan memajukan museum ini., Tujuannya agar sebanyak mungkin elemen masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, mendapatkan manfaat dari keberadaan museum ini,” ungkapnya.
Seperti dinyatakan oleh Ketua Umum PP DMI, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jususf Kalla, lanjutnya, maka ada tiga poin penting dalam bidang keilmuan yang terkait dengan museum ini. “Tiga poin itu ialah sejarah perjuangan dan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, jejak-jejak peradaban Islam di dunia, serta sejarah masuknya dakwah dan syiar Islam ke Kepulauan Nusantara,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan DMI.OR.ID, Dr. Serian Wijatno juga turut hadir dalam prosesi Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking) Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di atas lahan 6 hektar pada Rabu (26/2) sore di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara.
Kegiatan ini diresmikan langsung oleh H. Muhammad Jusuf Kalla, yang juga memberikan kata sambutan dalam prosesi ini. Wakil Presiden Republik Indoensia (RI) ke-10 dan ke-12 ini pun menekan tombol sirine sebagai tanda dimulainya groundbreaking pembangunan museum. (Lili).