beritalima.com | Kabupaten Bangkalan adalah salah satu kabupaten penerima Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat (BPM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) 2020 di Jawa Timur. Dari 13 Kabupaten penerima bantuan pembangunan infrastruktur dari dana BPM Program KOTAKU, Kab. Bangkalan adalah penerima terbanyak dari Kabupaten/Kota lainnya yaitu, 7 Milyar untuk 7 Kelurahan/Desa.
“Sudah seharusnya, Masyarakat Madura, khususnya Bangkalan ini menerima haknya dalam pembangunan. Karena, selama ini alokasi APBN ke Pulau Madura sangat minim. Padahal, menurut data BPS, jumlah orang Madura di seluruh Indonesia sekitar 20 juta. Harusnya, 7 sampai 8 persen alokasi APBN masuk ke pulau Madura. Selaku wakil masyarakat Madura di Senayan, saya punya kewajiban memperjuangkan dan menyampaikan aspirasi agar alokasi anggaran APBN masuk ke pulau Madura sesuai haknya Masyarakat Madura.” Ungkap H. Syafiuddin, Anggota Komisi V DPR RI.
Program KOTAKU merupakan program pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat dibawah naungan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Program ini dilakukan dikawasan permukiman kumuh dengan orientasi peningkatan kualitas permukiman menjadi kawasan yang layak huni dan berkelanjutan.
Pada tahun 2020, Kabupaten Bangkalan mendapatkan alokasi 7 Milyar yang bersumber dari APBN. Dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur permukiman di 7 Desa/ Kelurahan di Kabupaten Bangkalan yaitu Desa Telaga Biru, Tanjung Bumi, Paseseh, Klampis Barat, Kamal, Tonjung, dan Kelurahan Pejagan.
” Alhamdulillah, tahun 2020 ini Kab. Bangkalan mendapatkan alokasi 7 Milyar untuk 7 Desa. Tujuh kali lipat dari Tahun-tahun sebelumnya yang hanya mendapatkan alokasi untuk satu Kelurahan. Ini hasil koordinasi dan komunikasi dengan kementerian PUPR. Semoga, tahun depan anggaran APBN mengalir lebih banyak untuk kab. Bangkalan. Tetapi, memang untuk mendapatkan alokasi BPM KOTAKU harus memenuhi kriteria kekumuhan dan masuk SK Kumuh Bupati. Apabila desa-desa lain ingin ada pembangunan dari dana BPM KOTAKU, harus memenuhi kriteria tersebut.” Lanjut Abah Syafi, sapaan akrabnya.
Disisi lain, ada keunikan tersendiri di pulau Madura yang harus diperhatikan. Partisipasi semua pihak dalam pembangunan itu penting. Di Madura, Ada tiga patron yang harus dilibatkan dan diajak berkolaborasi dalam pembangunan yaitu, Ulama’, Umaro’, dan Blateran.
“Madura ini termasuk wilayah yang khas. Sangat kental dengan ketokohannya. Ada Ulama’, Umaro’, ada tokoh Blateran. Ketiganya ini harus dirangkul. Makanya, kenapa hari ini saya hadirkan juga KH. Makki Nasir, Ketua PCNU Kab. Bangkalan dan KH. Imron Fattah, pengasuh Ponpes Manbaus salam Bangkalan supaya beliau menyaksikan dan bisa menyampaikan kepada tokoh-tokoh lainya bahwa, Masyarakat Madura ini welcome dan siap membangun Kab. Bangkalan.” Tambah H. Syafiuddin
Selain itu, Kepala Desa Telaga Biru mengucapkan terimakasih atas terselanggaranya pembangunan dari Program KOTAKU di desanya. Pasalnya, desa Telaga Biru telah mengembangkan Potensi Witasa pantai, dan Usaha lokal Masyarakat. Sehingga, kolaborasi pembangunan ini dapat merubah Wajah desa telaga biru dari segi penataan lingkungan maupun Livelihood.
Pada acara peletakan Batu pertama di Wisata Pantai Biru desa Telaga Biru ini telah hadir juga PPK Program KOTAKU Provinsi Jatim, Team Leader Program Kotaku Jatim, Wakil Bupati Bangkalan, Dinas PRKP, Muspida, Muspika, Lurah/Kades, LKM, dan Masyarakat setempat.