Oleh M. Mufti Mubarok
Direktur LeSuRe
Ada hal yang menarik dari bursa Cawali dan Cawawali Surabaya kali ini .
Muncul banyak calon bak jamur di musim hujan. Ada calon calonan dan ada calon benaran.
Akan tetapi kemunculan tokoh Mahfud Arifin yang sudah di rekom 5 partai papan menengah tampak akan menjadi batu sandungan bagi partai atas PDIP unt mengukur kekuatan kali ini.
Kekuatan AAA ( 3 jalan ahmad Yani) yaitu Polda, Jawa Pos dan Kejaksaan) adalah simbol kekuatan Surabaya dan jatim. Bila 3 A sudah sinergi maka akan membuat kekuatan yang luar biasa. Mahfud Arifin ( MA) adalah kekuatan yang bisa menyatukan 3 A .
MA mantan Kapolda jatim dan ketua Tim sukses Jokowi -MA.
Sementara Poros PDIP yang sudah berkuasa hampir 4 periode Bambang DH 2 kali dan Risma 2 kali. Meski PDIP masih sangat kuat namun calon dari PDIP tidak terlalu kuat, ada Puti, Wisnu, Eri, Armudji, Hendro, Baktiono, Dyah. Dari calon PDIP tampak kurang solid mengusung satu paket calon. Namun mesin PDIP masih sangat kuat
Head to Head antara poros tengah MA dan poros atas akan menjadi pertarungan terpanas di surabaya.
Pasca Risma, surabaya perlu tokoh baru.
Kemungkinan ada 3 poros : poros atas PDIP kemungkinan orangnya Bu Mega dan poros tengah Mahfud Arifin dan wakilnya. Poros bawah bisa independen atau koalisi partai bawah.
Namun pertarungan sejati sesungguhnya akan terhadi pada poros tengah dan poros atas.
Poros tengah sudah jelas sementara poros atas gabungan orangnya Mega dan orangnya risma.
Kekuatan poros tengah akan di back up 3A dan Jokowi sementara poros atas akan di back up MR ( Mega Risma)
Sekedar diketahui selama ini Risma bisa kuat dan memang karena di back up 3A.
Namun kekuatan PDIP akan sangat kuat bila bersatu dan mengusung misalnya Puti Atau Eri.
Ini pertarungan yang seimbang antara poros tengah dan poros atas.
Dan bisa dipastikan Head to head perang antar bintang di surabaya bakal seru. Akan kah PDIP bisa berkuasa lagi. Atau Banteng kalah di kandang sendiri semua tergantung permainan 3A.