JAKARTA, beritalima.com- Pemalakan,premanisme di Indonesia ibarat rumput yang ada di lahan persawahan. Setiap hari di cabut, tetapi sulit untuk dihilangkan. Kesadaran hukum yang rendah,tekanan ekonomi dan gaya hidup yang mendorong terjadinya hal ini di samping lemahnya pengawasan dari fihak penegak hukum di wilayah tersebut.
Seperti yang terjadi di jalan raya Cilincing Semper Barat Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, 23 Maret 2021 sekitar pukul 14.50 Wib. Disaat jalan tersebut dalam keadaan macet, situasi ini digunakan para pemalak untuk melancarkan aksinya.
Modus dari para pemalak, rombongan satu tim terdiri dari empat orang dimana tugas dua orang menodong dengan senjata tajam dan dua orang lain mengambil barang- barang berharga yang ada di dalam mobil mereka tidak segan-segan melukai korbanya dengan senjata tajam jika korban menolak memberikan barang-barang berharga mereka.
“Kalau kita menolak langsung di babat mas. Ini saya pernah kena senjata mereka karena saya membela diri. Biasanya yang mereka minta uang sama hand phone,” kata salah satu sopir, yang tak mau disebutkan namamya. (*).