Pembacaan Qasidah Burdah dalam Rangkaian Haul K.H. Moenawwir Krapyak ke-81

  • Whatsapp

beritalima.com | Imam Al Bushiri dalam Qashidah Burdah menyampaikan pesan, di antaranya bahwa mukjizat itu ada dua, yaitu Ruhiyyah Aqliyyah dan Hissiyyah Madiyyah. Ruhiyyah Aqliyyah bisa disaksikan sampai akhir zaman, bisa memberikan dampak pada jiwa dan bisa dicerna oleh akal, yakni Alqur’an. Sementara Hissiyyah Madiyyah hanya bisa disaksikan ketika Nabi masih hidup. Setelah Nabi wafat, mukjizatnya ikut lenyap.

Pesan tersebut disampaikan kembali oleh Dr. K.H. Hilmy Muhammad, M.A. dalam acara Pembacaan Qasidah Burdah di halaman Pondok Pesantren (PP) Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, pada Sabtu malam (01/20/2020). Acara ini merupakan rangkaian dari hajat besar pondok pesantren tersebut, yaitu Haul Almaghfurlah K.H. Moenawwir dan para Masyayikh serta Khataman Alqur’an XV, yang diselenggarakan pada tanggal 1 – 4 Februari 2020.

Hadir dalam acara tersebut, di antaranya K.H. R. M. Najib Abdul Qodir, K.H. Muhtarom Busyro, K.H. Fuad Asnawi, K.H. Fairuzi Afik, K.H. R. Chaidar Muhaimin, Habib Hilal al-Aidid. Selain itu, seluruh santri juga memadati lokasi acara.

Dimulai dengan Pembacaan Qasidah Burdah, acara dilanjutkan dengan tahlil dan doa kasidah oleh K.H. R. M. Najib Abdul Qodir. Tausiyah disampaikan oleh Dr. K.H. Hilmy Muhammad, M.A.

“Pembacaan Qasidah Burdah ini merupakan rangkaian acara Haul Mbah Munawwir ke-81. Mari kita sukseskan, kita ikuti rangkaian demi rangkaian dengan hikmat, sambut tamu haul dengan ramah,” kata pengasuh PP Al Munawwir yang juga anggota DPD RI dari Yogyakarta tersebut.

Sebagai perintis pondok pesantren Alqur’an di nusantara, PP Al Munawwir sangat penting keberadaannya dan dituntut untuk terus melahirkan generasi-generasi Qur’ani. Oleh sebab itu, setiap tahun, dalam momen yang sama, diselenggarakan pula wisuda para pengkhatam Alqur’an (khatimin).

Gus Hilmy, sapaan akrab Dr. K.H. Hilmy Muhammad, M.A. menyampaikan selamat kepada khatimin yang akan diwisuda. “Selamat atas diwisudanya para Khatimin. Khatimin bisa khatam bukan saja berkat guru, tapi juga teman dan lingkungan yang baik. Khataman Qur’an ini dalam rangka meneruskan dakwah Rasulullah saw,” katanya.

Perlu diketahui bahwa santri yang akan diwisuda berjumlah 176 peserta yang terdiri dari 120 khatimin Juz Amma dan 56 khatimin dan khatimat 30 Juz bil hifdhi.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait