JAKARTA, Beritalima.com-
Puluhan pedagang eks kebakaran pasar senen yang tergabung dalam Solidaritas Pedagang Pasar Senen Blok I/II Menolak pembagian Penampungan yang tidak sesuai dengan komitmen.
Zahidil Koorditaor Lapangan (Korlap) Solidaritas Pedagang Pasar Senen Blok I dan II mengatakan, Sekitar 150 pedagang yang kiosnya mengontrak belum mendapatkan tempat ber jualan. Padahal beban mereka sangat berat.
“Sebagian dari saudara kami para pedagang yang ngontrak tidak kebagian tempat berjualan padahal mereka masih banyak tanggungan yang harus di penuhi. Hingga saat ini mereka juga belum jelas akan membuka usaha di mana,”ujar Zahidil kepada Wartawan ketika menggelar konferensi Pers di Pasar Kue Subuh, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (27/02/2017).
Sementara itu Seluruh pedagang korban kebakaran pasar senen blok 1 dan 2 menolak Tempat Penampungan Sementara (TPS) blok I-II tidak dapat di bangun karena di bawah sutet (Kabel Listrik Tegangan Tinggi).
“Kami para pedagang sangat membutukan tempat untuk menyambung hidup. Sampai sekarang buat makan sudah tidak bisa karena semua sudah habis-habisan seusai pasar senen terbakar beberapa waktu lalu, Sedangkan biaya untuk anak sekolah dan lain-lain tidak ada,” keluh Zahidil.
Ditambahkan Zahidil TPS yang di sediakan untuk para pedagang saat ini terletak diblok 5 lantai 1 dan 2 serta lantai 5 dan 6. “Sedangkan saat ini yang kosong tinggal di lantai 5 dan 6 sementara yang ngontrak di taruh di situ sama saja membunuh mereka, karena sudah di pastikan akan jarang pembeli yang datang dan dapat di pastikan 5 sampai 6 bulan ini peredaran ekonomi pedagang sangat minim,” tambahnya.
Setelah terjadinya kebakaran besar yang melanda pasar senen pada tanggal 19/01/2016 lalu menyebabkan banyak kerugian bagi para pedagang. Namun saat ini justru pedagang merasa resah dengan pembagian penampungan sementara oleh PD.Pasar Jaya yang di nilai tidak adil dan merata dalam hal pembagian kios.
“Kami yang tergabung dalam Solidaritas pedagang pasar senen blok 1 dan 2 hanya menuntut komitmen awal pengelola pasar,” terang Zahidil.
Menurut Zahidil pihaknya sudah melakukan keluhan tersebut pada PD Pasar Jaya namun tidak pernah ada tanggapan dan rencananya Ia akan mengirimkan surat pengaduan kepada DPRD DKI Jakarta.(Edi)