Ogan Komering Ulu, beritalima.com– Jalan setapak sepanjang 1.000 meter yang baru selesai dibangun di Desa Bindu Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kembali menjadi sorotan dan pertanyaan masyarakat, sebab pembangunan jalan setapak yang menggunakan dana desa (DD) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2017 itu, terkesan asal-asalan.
Dua kegiatan yang dikerjakan salah satu diantaranya pembangunan jalan setapak dikerjakan 5 orang tukang dengan cara manual yang langsung ditunjuk oleh Kepala Desa Bindu, kata warga setempat yang namanya minta dirahasiakan kepada beritalima.com, Senin (26/6/2017).
Dia menuturkan, pembangunan jalan setapak tidak transparan bisa dilihat tidak ada papan informasi.
“Pembangunan jalan setapak ini asal-asalan saja ditemukan adanya kejanggalan serta tidak transparan kepada warga,” ucapnya heran.
Selain itu pembangunan jalan setapak ini, dengan cara menghamparkan batu koral tanpa diaduk menggunakan semen dan pasir, sedangkan campuran batu koral sedikit.
“Saya mencurigai pembangunan jalan setapak ada indikasi penyimpangan karena secara tiba-tiba langsung ada orang kerja,” katanya.
Diketahui sambung dia, sesuai ketentuan setiap pekerjaan fisik, pihak pelaksana wajib memasang papan informasi agar semua masyarakat dapat mengetahui.
Lanjut dia, yang anehnya lagi, tidak satupun pihak dari Kecamatan Peninjauan dan Tenaga Ahli (TA) atau Pendamping Desa (PD) yang memantau dan mendampingi pembangunan jalan setapak tersebut.
“Ya, mas dari mulai pelaksanaan hingga selesai tidak ada yang monitoring dan mengawasi,” ungkapnya heran.
Sementara saat dikonfirmasi beritalima.com Kepala Dinas PMD Kabupaten OKU Drs Ahmad Firdaus, belum tau pasti pembangunan jalan setapak di Desa Bindu yang dikerjakan asal-asalan
“Ya, terima kasih atas informasinya, masalah itu akan kami rapatkan dulu,” ucapnya singkat.
Sedangkan Kepala Desa Bindu Suherman hingga saat ini tidak dapat dihubungi.
(Ariyan)
