SAMPANG, BeritaLima.com – Proyek pembangunan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sampang yang menelan anggaran fantastis Rp 8,07 miliar dari APBD 2025 menuai sorotan sejak awal pengerjaan.
Proyek yang dikerjakan CV Ridho Karya ini dimulai pada 1 Agustus 2025 dengan target selesai dalam 150 hari kalender. Lokasi pembangunan berada di Jl. Halim Perdanakusuma dan direncanakan hanya satu lantai.
Namun, pantauan BeritaLima.com di lokasi mengungkap indikasi kelalaian penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Sejumlah pekerja tampak bekerja tanpa helm dan sepatu pelindung, hanya mengenakan rompi oranye. Padahal, APD K3 merupakan standar wajib untuk mencegah kecelakaan kerja dan melindungi keselamatan tenaga kerja.
Ironisnya, kejadian ini ditemukan pada tahap awal pekerjaan, di tengah sorotan publik terhadap penggunaan dana miliaran rupiah.
Progres Minim, Kualitas Dipertaruhkan
Konsultan pengawas lapangan dari CV Nanda Graha Konsultan, Anam, menyebut progres proyek baru mencapai 12 persen, dengan pekerjaan masih pada tahap pondasi dan pengeboran Strous kedalaman 6 meter. “Saya berharap pelaksana mengedepankan kualitas sesuai spesifikasi,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
Saat dihubungi, Direktur CV Ridho Karya, Edy Widodo, membantah pekerja di lapangan tidak memakai APD. Ia mengklaim K3 sudah disediakan lengkap dan digunakan saat briefing pagi. “Pekerja pakai K3. K3 di lokasi siap semua,” dalihnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sampang, Fathor Rahman, mengingatkan pentingnya keterbukaan dan akses informasi bagi wartawan. “Sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008, publik berhak memperoleh informasi, dan pelaksana tidak boleh menutup-nutupi,” tegasnya.
Dengan nilai kontrak yang sangat besar, publik berhak mempertanyakan komitmen pelaksana dan pengawas proyek terhadap keselamatan kerja, kualitas konstruksi, serta transparansi penggunaan anggaran. (FA)

