Pembangunan Pasar Induk Kota Batu Capai 93%, Gubernur Khofifah: Jadi Pasar ‘One Stop Service’ yang Nyaman Bagi Wisatawan

  • Whatsapp

BATU, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau progres pembangunan Pasar Induk Kota Batu di Jalan Dewi Sartika Kota Batu, Sabtu (25/3).

Gubernur Khofifah optimis bahwa keberadaan Pasar Induk Kota Batu yang lengkap menyediakan pasar basah (daging), sayur, buah, pakaian hingga food court ini akan mampu menjadi pusat belanja yang nyaman dan bisa menjadi pusat layanan bagi para wisatawan (one stop services).

“Jadi kalau ini dijadikan one stop service bagi para wisatawan, harapannya bisa mengurai kemungkinan terjadinya titik kemacetan di Kota Batu. Jadi yang ingin belanja buah di sini bisa, yang belanja pakaian dan aksesoris juga bisa, yang ingin makan juga bisa dan seterusnya PKL-PKL juga diberikan ruangan berkegiatan ekonomi di sini,” jelas Gubernur Khofifah.

Sebagaimana diketahui, Pasar Induk Kota Batu ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertuang pada Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbangkertasusila, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Usai meninjau dan berkeliling, Gubernur Khofifah mengapresiasi desain pasar yang disebutnya mengusung konsep no one left behind ini. Hal itu disebabkan, pasar ini tidak memiliki halaman belakang. Semua toko mendapat posisi halaman depan.

“Karena turun dari sisi manapun pasar ini tampak depan semua. Biasanya kalau orang ke pasar mereka akan berebut untuk mencari booth yang akses pengunjungnya paling cepat. Saya rasa ini kalau kita mau berbicara no one left behind ini adalah konsepnya,” katanya

“Desain ini menurut saya desain yang sangat indah yang memberikan equal treatment pedagang yang ada di pasar ini. Nantinya semuanya bisa mendapatkan sumber income yang lebih signifikan bagi masyarakat kota Batu dan sekitarnya juga bagi seluruh wisatawan yang berkunjung di kota Batu,” lanjutnya.

Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim ini kemudian juga memastikan bahwa desain dari pasar induk ini sangat aman dan nyaman. Serta desainnya memungkinkan interaksi di antara penjual dan pembeli juga dalam suasana yang aman dan nyaman karena ada banyak CCTV yang sudah disiapkan dalam jumlah cukup banyak.

“Saya memberikan apresiasi yang besar untuk desain penjual daging. Biasanya di bagian pasar basah cenderung agak kurang higienitasnya. Di sini Saya rasa dari desain yang tadi saya lihat apakah untuk daging ataukah untuk ayam secara sah higienitasnya cukup terjaga. Kemudian sirkulasi udara dan air juga sudah bisa terkoneksi langsung dengan Industri Pengelolaan Air Limbah (IPAL),” pujinya

“Terkoneksinya limbah air dengan IPAL juga menjadi standar yang bisa diukur untuk menyatakan bahwa pasar ini sudah ramah lingkungan,” tambahnya

Tidak sampai disitu, secara khusus Orang Nomor Satu di Pemprov Jatim ini mengajak BUMD dalam hal ini Bank Jatim untuk turut memberikan penguatan dalam sektor keuangan perbankan yang memungkinkan para pedagang mendapat akses KUR dengan bunga rendah.

“Ada pasar sayur yang buka dari jam 12 malam hingga jam 5 pagi. Saya minta agar Bank Jatim siap untuk memberikan support perbankan dari mulai jam 10 malam sampai jam 10 pagi Jadi sebelum mereka belanja, maka mereka sudah bisa mengakses Bank Jatim untuk memberikan support supaya mereka tidak terjerat rentenir,” harapnya.

Di akhir, dirinya menyampaikan bahwa ada hal yang perlu ditambahkan sebagai pelengkap di pasar ini. Ia mengatakan perlu adanya petunjuk baik berupa LED maupun petunjuk arah berisi penjelasan tentang arah serta toko apa yang ingin di kunjungi wisatawan yang datang.

“Sehingga misalkan masyarakat ingin membeli sepatu atau mencari tempat makan mudah ditemukan oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang waktunya terbatas perlu akses untuk memudahkan tujuan mereka mengingat pasarnya cukup luas” katanya

“Harapannya di bulan Mei minggu ke-3 Pasar ini sudah terselesaikan 100% dan siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo,” pungkasnya

Sementara itu, Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai menyampaikan bahwa saat ini di Kota Batu masih ada 2 PR kaitan dengan Perpres 80 Tahun 2019. Di antaranya adalah pelebaran jalan Pendem – Batu bersumber dari APBN dan Pembangunan Kereta Gantung dengan dana bersumber dari Pihak Swasta (Investor).

“Kami berharap akan ada intervensi dari Pemprov Jatim untuk pelebaran Jalan Ir. Soekarno Kota Batu. Khusus untuk pembangunan kereta gantung kami akan bekerjasama dengan BUMDes yang di Kota Batu kaitan kolaborasi dan pembagian saham serta kaitan operasional kedepannya,” kata Aries

“Harapannya di tahun 2024 mendatang 2 PR ini sudah mulai dikerjakan sehingga akan berdampak bagi masyarakat,” tutupnya

Untuk diketahui, Pembangunan Pasar Induk Kota Batu dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui pendanaan APBN tahun 2021-2023 senilai Rp168 miliar. Lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan secara menyeluruh bangunan utama pasar dan fasilitas penunjangnya seperti tempat sampah, rumah pompa, dan lansekap.

Pasar Induk Kota Batu dibangun setinggi 3 lantai di atas lahan seluas 44.525 m2 dengan luas bangunan lantai 1 seluas 14.990,62 m2, lantai 2 seluas 14.143.63 m2, dan lantai 3 seluas 6.032,86 m2. Untuk pembagian bangunannya lantai 1 sebagai zona basah, lantai 2 sebagai zona kering, dan lantai 3 sebagai zona makanan dan kuliner. Jumlah kios Pasar Induk Kota Batu sebanyak 1.733 unit dan total los 1.033 unit.
(red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait