ACEH,Beritalima-Setelah ada temuan dari pihak BPK RI terhadap pembangunan perluasan Masjid kebanggaan Masyarakat Aceh kini Anggota Komisi III DPR Aceh Drs.Abdurrahman Ahmad selaku ketua Fraksi Gerindra /PKS di DPR Aceh mengkeritik pembangunan tersebut.
Menurutnya pembangunan masjid raya Baiturrahman sampai habis masa kerja 31 Agustus 2017 tidak sempurna padahal perjanjian pihak Perusahaan dengan Pemerintah Aceh sangat Konkrit.
Saya melihat dilapangan sekarang pembangunan itu tidak sesuai spek, Contohnya Kain Payung Eliktronik yang dijanjikan sangat tahan tapi sekarang sudah ada yang sobek,ini saya rasa sebuah perjanjian yang diingkari oleh Pihak Perusahaan, katanya Rabu-23 Agustus 2017.
Ketika perjanjian antara pemerintah Aceh dengan Pihak Perusahaan di Jakarta Kain Payung Elektrik itu dipesan dari jerman dan tahan angin sampai 40 Knowt, tapi kenyataannya dilapangan hari ini bukan begitu, belum siap dibangun sudah sobek dan ada yang sudah di tempel, tuturnya.
Dia menambahkan, saya mewakili Rakyat Aceh kalau memang pembangunan tersebut betul betul tidak sesuai sepek yang seperti dijanjikan, bahwa pembangunan perluasan Masjid Raya Baiturrahman tidak bisa diterima dan lagi Pihak perusahaan harus bertanggung jawab terhadap hal ini.
Selanjutnya Abdurahman menambahkan, sisa masa pekerjaan sekarang tinggal menghitung hari tapi banyak Fasilitas yang di bangun belum bisa digunakan oleh para Masyarakat, seperti, tempat Parkir, kini Masyarakat ketika hadir ke Masjid harus mamarkirkan kenderaanya di badan jalan, Akibat parkiran tersebut jalan di depan Masjid selalu Macet.
Selain tempat parkir Abdurahman juga menyinggung tempat Wudhu’ Perempuan yang tidak terjaga dengan baik, ada yang memandikan anak anak dan ada juga anak anak yang kencing disitu, saya rasa itu tidak Bersih dikarnakan kencing anak anak itu terinjak dan terbawa kemana mana, bahkan sampai kedalam Masjid ini jelas tidak bersih,apalagi tidak ada yang jaga disitu, sebutnya.
Kita berharap kepada Pemerintah Aceh dan pihak terkait segera melakukan pengecekan terhadap pembangunan Perluasan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang dibangun dengan menghabiskan Uang Ratusan Milyar tapi Sipeknya tidak terjamin, tutupya,’’(Aa79)
