BONDOWOSO, beritalima.com – Sekalipun anggaran pemkab Bondowoso saat ini sedang defisit, namun hal itu tidak menyurutkan semangat untuk membangun rumah masyarakat miskin yang tidak layak ditempatinya.
Pemkab Bondowoso melalui Dinas permukiman tetap berencana membangun sedikitnya 1000 rumah tidak layak huni (RTLH) pada tahun 2020 ini.
Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Permukiman Eko Rusmanto, usai kegiatan Seremonial Peninjauan RTLH di Masjid At Taqwa, Dusun Plampang, Desa Rejoagung, Kecamatan Sumber Wringin, Jum’at (10/1/2020).
Pihaknya menerangkan, bahwa pembangunan RTLH untuk APBD tahun 2020 masih dianggarkan sekitar 577 unit RTLH.
“Karena kemampuan anggaran. Kita masih ada upaya untuk mencari anggaran dari APBN maupun APBD Provinsi. Dalam waktu dekat ini kami akan berkoordinasi ke Pusat dan Provinsi,” Ujarnya.
Ia menuturkan perbaikan RTLH ini anggarannya bersumber dari APBD murni dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dimana, untuk pembangunan yang bersumber dari DAK akan digunakan untuk perbaikan 170 unit RTLH.
Diakuinya, memang APBD 2020 mengalami defisit. Namun demikian, kata Eko, masih akan ada penghitungan di APBD perubahan 2020.
“Di APBD awal sudah kita tetapkan 577, itu yang akan kita upayakan untuk pelaksanaannya. Namun, nanti kan masih ada penghitungan di P-APBDnya. Nanti akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran lagi. Kan defisit itu kan masih ditutup dengan silpa yang masih belum ada perhitungan sampai sekarang. Kan kita masih upaya ke Pemerintah Pusat dan Provinsi,”jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Daerah Bondowoso akan melakukan rescheduling beberapa program dan kegiatan dalam APBD 2020. Ini dilakukan agar defisit APBD tidak berdampak terhadap makro ekonomi di Bondowoso. (*/Rois)