Pembelajaran Akhlak pada Tiap Jenjang Pendidikan Mulai Digencarkan Pemkab Trenggalek

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com –

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek secara massif mulai mencanangkan pembelajaran akhlak ditiap jenjang pendidikan. Hal tersebut sempat terlontar dalam statement Wakil Bupati (Wabup) Trenggalek, Syah Muhammad Natanegara saat membuka Workshop Strategi Pembelajaran Inovatif Bagi Sekolah Dasar, di Hotel Hayam Wuruk.

Dikatakan Syah Muhammad Natanegara, bahwa pendidikan akhlak merupakan salah satu hal prinsip dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Sehingga dipandang perlu bagi tiap sekolah untuk menyisipkannya (pelajaran akhlak) tersebut meski itu hanya sebentar.

Apapun pelajarannya, baik itu Matematika, Bahasa Inggris ataupun mata pelajaran lainnya, pelajaran akhlak diminta untuk bisa disisipkan. Alasannya, karena tantangan pendidikan ditengah pesatnya perkembangan teknologi sebagaimana saat ini bukan lagi sebuah permasalahan sederhana.

“Mungkin 10-20 tahun yang lalu, ketika para guru yang saat ini mengajar menjadi murid, guru menghukum atau memarahi siswanya merupakan suatu hal yang bisa. Tidak ada dendam ataupun melaporkan kepada orang tua. Namun sekarang ini tantangannya berbeda. Yang dulu itu wajar, sekarang ini semua itu tidak wajar,” kata Wabup Trenggalek itu.

Diharapkan, masih kata dia, dengan adanya workshop ini akan melahirkan inovasi-inovasi baru. Sehingga para pendidik ataupun tenaga kependidikan mampu menghadapi dinamika yang terjadi. Untuk itulah, ditekankan agar pembinaan akhlak benar-benar diperhatikan bersama.

“Pentingnya pendidikan akhlak, apapun pelajarannya saya harapkan bisa disisipkan pelajaran akhlak,” imbuh Syah Natanegara.

Mengingat, sambung wakil kepala daerah muda itu, Pemkab Trenggalek mempunyai visi misi MEROKET yaitu akronim dari Maju Ekonomi Rakyatnya, Organisasi atau orangnya kreatif dan Ekosistemnya Terjaga sehingga bisa diselaraskan. Pasalnya, untuk mencetak orang-orang kreatif sesuai visi misi dimaksud tidak bisa instan. Perlu proses bertahap yang panjang dan peran dari ekosistem pendidikan berjenjang.

“Panen itu tidak bisa instan. Perlu proses dan penantian panjang. Karena kesuksesan anak didik baru terlihat setelah beberapa tahun kedepan. Untuk itu pengabdian yang tulus dan ikhlas saya harapkan. InsyaAllah pahala akan terus mengalir untuk mereka,” pungkasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait