Pembenahan Hutan Indonesia Dipuji Dunia

  • Whatsapp
Hutan di Indonesia dapat pujian dunia

Roma, beritalima.com| – Dalam publikasi terbaru di pertemuan Committee on Forestry (COFO) ke 27 di Roma, Italia (22/7), kondisi pembenahan hutan Indonesia mendapat pujian dunia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Siti Nurbaya yang hadir dalam pertemuan mengatakan, “kami mengapresiasi kabar baik dalam SOFO yang menunjukkan ada penurunan deforestasi yang signifikan di beberapa negara. Sebagai contoh, deforestasi diperkirakan telah menurun sebesar 8,4 persen di Indonesia pada 2021-2022,”

Siti melanjutkan, berita menggembirakan juga disebutkan pada publikasi FAO tersebut berupa laju kehilangan hutan bakau global bruto menurun sebesar 23 persen antara 2000-2010 dan 2010-2020..

“Pengurangan emisi kami adalah 47,3% pada tahun 2020, 43,8% pada tahun 2021, dan 41,6% pada tahun 2022 dibandingkan dengan baseline tahunan, di sekitar target NDC 43,2% dengan kerja sama internasional dan jauh melebihi target kapasitas nasional 31,89%,” jelas Siti.

Lebih lanjut Ia menyebut jika pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan mengimplementasikan aksi iklim dilakukan secara sistematis dan terintegrasi, mencakup 15 klaster aksi iklim di bawah Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030. Rencana ini mengikat secara hukum, bukan hanya komitmen di atas kertas.

Meskipun target NDC Indonesia mencakup sekitar 60% dari sektor FOLU, inisiatif FOLU Net Sink 2030 bukan hanya tentang tujuan iklim. Tapi beri prioritas perlindungan spesies seperti orangutan Sumatera, gajah, harimau, badak, orangutan Tapanuli, orangutan Kalimantan, dan badak Jawa, di antara spesies lainnya, guna memastikan populasinya terus berkembang dan terhindar dari kepunahan.

“Pengarusutamaan konservasi keanekaragaman hayati, termasuk satwa liar, perlindungan habitat, dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, sangat penting dalam mencapai tujuan Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global. Meskipun FOLU Net Sink ditargetkan secara nasional pada tahun 2030, bentang alam utama di Sumatera, Kalimantan, dan Papua telah mencapai tonggak sejarah ini,” jelas Menteri Siti.

Indonesia mendukung inovasi yang bertanggung jawab dan inklusif untuk mengoptimalkan solusi berbasis hutan.

“Semua inovasi dan program tersebut telah dijelaskan dalam publikasi terbaru kami The State of Indonesia’s Forests 2024, yang merupakan versi Indonesia dari SOFO 2024 yang akan diluncurkan Selasa 23 Juli 2024 pukul 8.00 pagi di Syeikh Zayed Conference Room,” ungkap Siti.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait