Pemberian Vaksin Polio Di Medan Perang

  • Whatsapp

Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Sungguh ironis kedengaran bahwa di medan perang berkecambukan antar Israel & Palestina
di wilayah gaza memberikan immunisasi vaksin Polio kepada ratusan ribu anak yang terlantar kehilangan ayah atau ibunya,sebuah pandangan yang sangat pilu dan mengundang perhatikan kita bersama.

Terpetik berita bahwa Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan pada Selasa tanggal 3.9.24 malam bahwa pengiriman baru vaksin polio yang berjumlah 350.000 dosis telah tiba di Gaza. Hampir 443.000 anak-anak menerima dosis pertama vaksin polio di Jalur Gaza dan sedang menunggu persetujuan Israel untuk koordinasi akses ke tujuh wilayah tambahan di Kota Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan.Sekitar 443.000 anak telah menerima dosis pertama vaksin polio di Gaza yang merupakan 69 persen dari total jumlah anak di bawah usia 10 tahun,” kata dr. Mousa Abed Direktur Umum Layanan Kesehatan Primer, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza kepada Anadolu, pada Minggu tanggal 8.9.24 ini

Seperti yang dialami Bu Saodah sedang membawa anak kesayangnya 5th laki lagi menunggu giliran di dokter anak dia bilang anaknya sakit polio.kedua tungkai lemah tak bisa jalan normal berbeda dengan anak Bu Kasiman juga terkena polio anak laki 6 th kedua tungkai Lemah yang awal demam tinggi lain halnya dengan bu Tukiman yang anak.8 tahun udah 3 tahun sakit polio kedua tungkai masih lumpuh total.ke3 ibu ini sedsng menunggi antrian poli anak di RS Sutomo surabaya. Dari beragamnya penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan pada tubuh, penyakit polio merupakan salah satu yang mesti diwaspadai. Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang merusak sistem saraf pusat yang bisa menyebabkan nyeri, bahkan merusak saraf motorik.

Rusaknya saraf-saraf motorik ini yang menyebabkan kelumpuhan otot pada pengidapnya. Contohnya, seperti: ketidakmampuan untuk menggerakan tungkai atau bagian tubuh lain. Pada kasus yang berat, penyakit ini sering terjadi pada kaki. Penyakit ini bisa memengaruhi kemampuan bernapas, menelan, kelumpuhan, bahkan kematian. Sungguh mengkhawatirkan, bukan

SEJARAH PERKEMBANGAN POLIO
Virus polio pertama kali diidentifikasi pada akhir abad ke-19, tetapi wabah yang lebih besar mulai terjadi pada abad ke-20. Vaksin polio pertama kali dikembangkan oleh Jonas Salk. Jonas Salk lahir pada 28 Oktober 1914, di New York City, AS dan mengejar pendidikan medis dgn tekun .Virus penyebab polio pertama kali ditemukan di tahun 1809 oleh Karl Landsteiner &Erwin Popper,2 orang dokter dari Austria.Virus Polio (VP) adalah virus RNA ultra mikroskopik yang termasuk genus Enterovirus, dalam famili Picornaviridae

Penyebab polio adalah virus memiliki nama serupa yaitu polioviris. Virus polio tersebut dapat menyerang manusia melalui rongga mulut serta hidung. Virus akan memasuki aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada saraf .Penyebab polio adalah virus yang memiliki nama serupa yaitu polioviris. Virus polio tersebut dapat menyerang manusia melalui rongga mulut serta hidung. Kemudian, virus akan memasuki aliran darah sehingga mengakibatkan kerusakan pada saraf.

VAKSIN POLIO DI INDONESIA
Di Indonesia, vaksin polio adalah salah satu imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi. Tujuan pemberian vaksin polio adalah agar bayi memperoleh kekebalan terhadap penyakit polio yang dapat menyebar melalui infeksi virus. Vaksin polio akan diberikan secara oral (OPV) maupun suntikan (IPV). OPV diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir. Sementara itu, IPV dianjurkan untuk diberikan dua kali sebelum usia 1 tahun

Polio adalah penyakit menular yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik, sehingga penderita akan mengalami kelumpuhan anggota gerak. Itulah mengapa pencegahan polio perlu dilakukan sejak dini melalui pemberian vaksin. Mari ketahui lebih jauh tentang manfaat vaksin polio di bawah ini.

JENIS POLIO
Virus Polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu
1. strain-1 (Brunhilde),
2. strain-2 (Lansig),
3. Strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae.
Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.

Virus polio yang ditemukan dapat berupa
1. virus polio vaksin/sabin/VDVP
2. Virus polio liar/WPV (Wild Poliovirus) dan VDPV (Vaccine Derived Poliovirus).
VDVP merupakan virus polio vaksin/sabin yang mengalami mutasi dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

VDPV diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu
1). Immunodeficient-related VDPV (iVDPV) berasal dari pasien imunodefisiensi,
2). Circulating VDPV (cVDPV) ketika ada bukti transmisi orang ke orang dalam masyarakat,
3). Ambiguous VDPV (aVDPV) apabila tidak dapat diklasifikasikan sebagai cVDPV atau iVDPV.

Penetapan jenis virus yang dimaksud, ditentukan berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Identifikasi VDPV berdasarkan tingkat perbedaan dari strain virus OPV. Virus polio dikategorikan sebagai VDPV apabila terdapat perbedaan lebih dari 1% (>10 perubahan nukleotida) untuk virus polio tipe 1 dan 3, sedangkan untuk virus polio tipe 2 apabila ada perbedaan lebih dari 0,6% (>6 perubahan nukleotida).

TANDA – GEJALA POLIO
Masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari.Kebanyakan orang terinfeksi (90%) tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai. Adapun gejala Penderita polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

Polio non-paralisis dapat mnyebabkan
1. muntah,
2. Lemah otot,
3. demam,
4. Meningitis
5. Letih, sakit tenggorokan
6. Sakit kepala serta kaki, tangan, leher
7. Punggung terasa kaku dan sakit

Polio paralisis menyebabkan
1. sakit kepala,
2. Demam,
3. lemah otot
4. kaki dan lengan terasa lemah,
5. Kehilangan refleks tubuh.

Sindrom pasca-polio menyebabkan
1. depresi
2. Lemah otot,
3. Sulit berkonsentrasi,
4. Sulit bernapas atau menelan,
5. Gangguan tidur dengan kesulitan bernapas
6. Mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.

MENGENAI VAKSIN POLIO
Vaksin polio adalah vaksin untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan bisa berujung pada kematian. Vaksin polio termasuk salah satu imunisasi wajib bagi bayi yang diberikan bersamaan dengan vaksin hiB, DPT, dan hepatitis B.

Efek Polio bahwaPolio disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, penderita tidak dapat menggerakkan bagian tubuh tertentu, seperti salah satu atau bahkan kedua kakinya.

BERAPA JENIS VAKSIN POLIO :
1. Vaksin Polio Suntik (IPV)
Vaksin polio suntik diberikan dengan cara menyuntikkan virus polio yang sudah tidak aktif atau mati. Cara kerja vaksin ini adalah membentuk kekebalan dalam darah, namun tidak di usus. Akibatnya, kemungkinan anak terserang polio masih tinggi karena virus dapat berkembang dengan bebas di usus. Inilah mengapa imunisasi polio suntik perlu dilengkapi dengan vaksin polio oral.

2. Vaksin Polio Oral (OPV)
Vaksin polio oral mengandung virus polio yang masih aktif, namun sudah dilemahkan. Tujuannya adalah membentuk antibodi (zat kekebalan tubuh) di dalam usus untuk membunuh virus yang berkembang di usus dan darah. Vaksin ini telah melalui proses pelemahan tidak berbahaya sehingga aman untuk diberikan.

Dosis dan Waktu Pemberian Vaksin Polio
Berdasarkan jadwal vaksin polio yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), umumnya vaksin polio diberikan pada usia
1. ketika bayi baru lahir dan secara bertahap hingga usianya 18 bulan.
2. Vaksin polio diberikan? Dosis utama untuk vaksin polio adalah sebanyak empat kali dan vaksin booster satu kali.

DOSIS PEMBERIAN UNTUK
1. Anak-Anak
a. Dosis vaksin polio untuk anak-anak adalah 0,5 ml.
b. Dosis pertama akan diberikan pada bayi baru lahir dalam bentuk tetes/oral.
c. Vaksin berikutnya akan diberikan ketika anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. d. Anak juga bisa mendapatkan vaksin booster di usia 18–24 bulan dan 5 tahun.

2. Orang Dewasa
a. Pemberian vaksin dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan melalui otot (IM),atau di bawah kulit (subkutan/SC).
b. Pemberian dosis pertama dan kedua diberi jarak 1–2 bulan,
c. Dosis ketiga berjarak 6–12 bulan dari dosis kedua.

Cara Pemberian Vaksin Polio
1. Vaksin polio akan diberikan secara oral (OPV) maupun suntikan (IPV). OPV diberikan kepada bayi sesaat setelah lahir.
2. IPV dianjurkan untuk diberikan dua kali sebelum usia 1 tahun. Agar vaksin bisa bekerja lebih efektif, pemberiannya harus disesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Efek Samping Vaksin Polio
1. Rasa nyeri di bekas suntikan.
2. Demam ringan setelah imunisasi.
3. Pengerasan kulit di sekitar area suntikan.
Demikian kami uraikan bahaya Polio tanpa pengobatan yg tepat dan cepat,semoga membawa
manfaat yang berguna bagi kita semua, terimakasih.
RobertoNews 1840 《14.9.24(10.30)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan

beritalima.com

Pos terkait