Pembinaan Budidaya Tembakau Dipertakab Jombang Hadirkan BSIP dan BMKG

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Musim tanam tembakau bulan Mei sudah bisa dilaksanakan dengan baik khususnya untuk wilayah utara brantas Kabupaten Jombang diharapkan harga jual lebih tinggi dan menghasilkan yang lebih baik. Hal itu diungkapkan Kabid Produksi Tanaman Pangan dan Perkebunan, Budi, di aula pertemuan Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Jombang, Kamis (25/4/2024).

Hadir narasumber pada kesempatan itu, Badan Strategi Infrastruktur Pertanian (BSIP) dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Pemanis dan Serat (BSIP TAS), BMKG Kediri, PPL Pertanian Utara Brantas dan petani tembakau se – Kabupaten Jombang. Saat pembinaan budidaya tembakau dalam rangka peningkatan produksi dan mutu hasil tembakau yang merupakan sub kegiatan pengembangan kapasitas kelwmbagaan petani di Kecamatan dan Desa tahun 2024.

Ahmad Lutfi selaku aparat dari BMKG Kediri menyampaikan terkait cuaca hujan pada tanaman tembakau dapat diantisipasi kendati iklim di Jombang tidak pernah sama namun ada kecocokan untuk menanam tembakau pada bulan April – Oktober. “Bulan yang paling cocok untuk menanam tembakau Juli – Agustus sudah aman tidak ada hujan,” terang Lutfi.

Sebelumnya disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Ir. Moch Roni, M.M melalui keterangan dinasnya, sektor pertanian dan perkebunan memang bukan pendongkrak utama ekonomi Jombang tapi produksi dan produktivitas hasil pertanian sangat mempengaruhi bergeraknya sektor lain sehingga sektor pertanian menjadi soko guru pembangunan perekonomian di Kabipaten Jombang.

“Pengembangan sektor perkebunan di kabupaten jombang semakin hari menunjukan tren positif mengingat potensi yang luar biasa, dengan komoditas unggulan seperti tembakau, tebu, dan kopi menjadikan peluang pengembangan kedepan dalam rangka peningkatan pendapatan petani perkebunan,” ujar Roni kepada poktan tembakau.

Berdasarkan data statistik pengembangan perkebunan rakyat di Kabupaten Jombang masih di dominasi oleh komoditas tebu yang pada tahun 2023 ini luas areal tanaman sebesar 10.543 ha, dengan produksi 826.711,97 ton (tebu giling) jika dibandingkan angka statistik Jawa Timur posisi Kabupaten Jombang menempati peringkat ke 4 se Jawa Timur (Kab Malang, Lumajang, Blitar dan Jombang).

Kemudian komoditas tembakau seluas 5.590,5 ha dengan produksi daun basah 57.941,3 ton (daun basah) jika dibandingkan angka statistik Jawa Timur posisi Kabupaten Jombang menempati peringkat ke 6 (Jember, Probolinggo, Bojonegoro, Pamekasan, Situbondo dan Jombang).

Sedangkan komoditas kopi dengan luas areal 1.203 ha dengan produksi green bean sebesar 99,3 ton dari data statistik kabupaten jombang menempati posisi peringkat ke 12 (Malang, Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Blitar, Kediri, Pasuruan, Lumajang, Situbondo, Pacitan, Madiun dan Jombang).

Alhasil tahun 2023 Dinas Pertanian Kabupaten Jombamg dalam rangka regenerasi petani tembakau mengalokasikan kegiatan Agropreneur muda yang dilaksanakan oleh Poktan Rayung Kecamatan Kudu dimana dalam program agropreneur wajib melibatkan milenial (usia 24 – 39 tahun) dalam berusahataninya dan wajib menjalin kemitraan (PR Jaleca).

“Dan alhamdulillah tahun ini kabupaten Jombang terpilih menjadi Juara I Agropreneur Award se – Jawa Timur (mendapat 4 kambing untuk bisa dimanfaatkan dalam menunjang usaha tani tembakau),” imbuh Roni

Jurnalis : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait