SIDOARJO, beritalima.com | Bertempat di Aula Kencana, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kab. Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (P3MD) Delta_Sidoarjo yang dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas PMD Bapak Probo Agus Sunarno, Selasa (17/3).
Hadir sebagai narasumber dengan tema Sinkronisasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo DR. Heri Soesanto dan Sekretaris PWI Sidoarjo M. Mustain yang didampingi oleh Koordinator pendamping Kab. Sidoarjo Ulul Azmi
Dihadapan 85 orang PLD, 38 PDP , 17 PDTI dan 6 orang Tenaga Ahli, Kepala Bappeda berharap Desa mampu berdaya dan bersaing dalam mewujudkan kemandirian desa berskala lokal dengan memanfaatkan dana desa untuk kepentingan masyarakat menuju peningkatan ekonomi, infrastruktur, Sember Daya Manusia dan kepedulian lingkungan.
“Para pendamping adalah harapan kami untuk menata desa sebagai agen of change and agent of control dalam dunia pemberdayaan masyarakat dan desa” ungkap mantan Asisten 1 bidang pemerintahan tersebut.
Doktor Ilmu Hukum tersebut memaparkan pentingnya sinkronisasi P3MD dengan OPD Sidoarjo. Adapun program prioritas yang bisa diselaraskan di tingkat desa diantaranya pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), konvergensi pencegahan stunting dan pembangunan sarana prasarana sanitasi air bersih.
Sementara Plt. Kepala Dinas PMD Sidoarjo saat Probo Agus Sunarno turut menyampaikan, Bahwa para Pendamping Desa bisa ikut mensupport keberadaan BUMDes di masing-masing desa yang didampingi. Harapannya, BUMDes bisa berkembang menopang perekonomian desa dan bisa menambah Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Tolong teman-teman Pendamping Desa tetap support pengembangan BUMDes,” cetus Sekretaris DPMD tersebut saat membuka acara Pembinaan Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPP-P3MD).
Di kesempatan ini, Probo juga menekankan pentingnya sinergitas program dalam pendampingan desa dan berharap para pendamping desa ikut mendorong transparansi APBDes.
“Kami minta pendamping desa ikut mengingatkan pemdes agar tidak terlambat mengupload APBDes di website Sistem Informasi Desa (SID). Sebab APBDes bisa dicairkan kalau sudah diuplod di SID,” tandas Probo.
Di acara yang sama, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo, Mustain, menyatakan Pendamping Desa bisa berperan mempromosikan potensi desa yang didampinginya.
“Pendamping desa bisa berperan agar desa layak berita,” cetus Mustain.
Peran tersebut, mulai dari membantu Pemdes berkomunikasi dengan wartawan agar potensi desa menjadi sebuah pemberitaan positif. Caranya bisa melalui Press Release, Jumpa Pers, Media Gathering dan Press Tour Desa.
Tidak hanya melalui media massa, Pendamping Desa bisa membantu Pemdes mempromosikan potensi desa, berupa tulisan, foto dan video, melalui media sosial (medsos), misalnya Facebook, Twitter maupun Instagram.
Sedangkan, Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Sidoarjo, Ulul Azmi, menekankan pentingnya peningkatan soliditas teamwork dalam pendampingan desa, percepatan data pelaporan sebagai hasil capaian pendampingan dalam Data Terpadu Desa (DTD) serta sinergitas dengan pemangku kepentingan di semua jenjang tingkatan.
“Ayolah sahabat, kita bersama bergerak turut memantau dan melaporkan setiap progres pendampingan sebagai output kinerja kita di P3MD. Saya yakin sahabat² adalah penggerak dan pelopor di desa masing² bukan hanya sebagai tokoh tapi juga sebagai pegiat desa yang sesungguhnya” jelas pria yang kerap memmakai kopyah tersebut.