Jombang | beritalima.com – Kementerian Agama RI memberi manfaat kepada MIN 1 Jombang melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur senilai Rp3 miliyar lebih ditangani tiga pemborong baik untuk pembangunan gedung RKB, pembangunan pagar dan paving maupun pengadaan meubelair. Namun disinyalir tidak mau dipantau wartawan
Masing – masing pemborong sesuai tanggal pelaksanaannya seperti pembangunan gedung RKB dimulai 4 Mei 2023 selesai 30 Nopember 2023 senilai Rp.2.403.592.399,20 bersumber dari dana APBN – SBSN ditangani CV. Kayuapu sebagai pelaksana proyek dan dengan konsultan pengawas dari CV. Elang Persada. Begitu juga untuk pengadaan meubelair yang dikucurkan dari dana APBN-SBSN sebesar Rp793.025.000 lokasinya belum diketahui wartawan ini.
Sedangkan untuk pembangunan Pagar dan Paving dimulai 5 September 2023 selama 60 hari kalender direncanakan oleh CV. Syahir Consultant dengan Konsultan Pelaksana dari CV Bangun Teknik dan CV. Pendopo Agung sebagai konsultan pengawas. Biaya pembangunan pagar dan paving diperoleh dari dana DIPA Kementerian Agama RI senilai Rp154.311.803,78 sen.
Biaya pembangunan dan pengadaan sudah kena potong pajak namun dalam pelaksanaannya hanya pengawas internal pemerintah dan pengawas proyek yang tahu spesifikasikasinya sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) sedangkan masyarakat yang punya hak konstitusi ikut mengawasi salah satunya jurnalis yang memiliki peran penting di masyarakat tidak diperkenankan mengetahui detailnya apakah sesuai kerangka acuan kerja atau tidak.
Sampai berita diturunkan, pihak pemborong belum ada yang bisa dipertanyakan, baik pembangunan gedung RKB, pembangunan pagar dan paving maupun pengadaan meubelair untuk MIN 1 Jombang.
Sedangkan mandor bernama Wanto terkesan tidak kooperatif kepada wartawan ini hingga enggan memberitahu kepada pelaksana proyek agar bisa memberi penjelasan kepada wartawan yang meliput pembangunan dan pengadaan yang didanai oleh negara.
Dari pengakuan Wanto memfoto wartawan yang sedang meliput untuk diri sendiri padahal fotonya disebarkan kepada pimpinan proyeknya. Hingga demikian membuat menarik jurnalis lain untuk meliput pembangunan berjumlah miliayaran rupiah.
Jurnalis : Dedy Mulyadi