Pembukaan Sosialisasi Komunitas Peduli Sungai Dan Peduli Banjir

  • Whatsapp

PALEMBANG, BeritaLima.com
Komunitas Peduli Sungai dan Banjir Diharap Bisa Beri Solusi. Pemerintah Kota Palembang, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang menggelar sarasehan bersama komunitas peduli sungai dan peduli banjir, di Ruang Parameswara Kota Palembang.
Rabu 18/01/2023.

Kegiatan tersebut bertujuan memberikan edukasi kepada komunitas, bagaimana menanggulangi genangan air saat musim hujan. “Kita ingin menciptakan Palembang yang lebih baik lagi. Dengan adanya komunitas ini, mereka bisa memberikan solusi terhadap banjir ataupun memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari.

“Dikatakannya juga, saat ini pihaknya tengah memperbaiki drainase dibeberapa titik yang menjadi rawan banjir. “Saat ini masih dalam pengerjaan drainasenya. Kita berharap yang menjadi rawan banjir akan segera teratasi,” tuturnya.

Sementara itu,
Silviana marlina
Kabid SDM
menambahkan, baginya forum bersama komunitas ini ada dua hal, pertama forum ini diharapkan bisa melahirkan konsep yang konkret dengan kondisi fisik, terhadap kesumbatan sungai.
Kedua, forum ini diharapkan memberi satu solusi, terhadap penanganan satu lingkungan, tetap berdasarkan satu aspirasi.

“Ini adalah sebuah forum yang peduli dengan banjir, jangan sampai kegiatan ini hanya formalistik saja, tetapi ada subtansi penting. Isinya harus ada data terhadap sungai dan anak sungai, bagaimana juga bisa mengatasi kesumbatan secara spesifik,” terangnya.

Ia juga mengatakan, bahwa forum ini menjadi bahan evaluasi dan mencari solusi. Lanjut pemkot memang sering adakan gotong royong, akan tetapi bukan sebatas gotong royong sesaat, tetapi ada program jangka panjang. “Maka dari itu forum ini menjadi garda kedepan, untuk mensosialisasikan semua kebijakan itu,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi musim hujan, malina mengatakan pihak PUPR telah melakukan pemetaan terhadap genangan air. “Nanti ada titik-titik tertentu yang akan segera diperbaiki, seperti drainase, kesumbatan air. Sudah ada antisipasi awal sedini mungkin yang dilakukan PUPR,” tukasnya.

Marlina menjelaskan, Ini adalah wadah sosialiasi antara pemerintah ke masyarakat dan masyarakat juga mengadunya jelas dan terarah mereka sudah tau prime laporan nya seperti apa, jangan hanya teriak teriak banjir tapi mereka tidak tau dan paham penyebabnya apa.

“Tugas pokok dari komunitas adalah perpanjang tangan
menyampaikan program dan sosialiasi peran serta masyarakat bagaimana agar banjir bisa berkurang, bagaimana mencegah banjir, di bentuk dan terus pembinaan untuk laporan banjir,” ujarnya.

Marlina menuturkan, Komunitas banjir beda dengan team monitoring dan evaluasi itu adalah teknis banjir di Dinas PUPR SDA karena team monitoring tidak mungkin berada di lokasi tersebut setiap hari karena luasan wilayah sangat besar,
program dan sosialiasi peran serta masyarakat bagaimana agar banjir bisa berkurang, bagaimana mencegah banjir, di bentuk dan terus pembinaan untuk laporan banjir,” ujarnya. Ucapnya.
( Nn)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait